"Laptop awalnya 10 unit dengan harga Rp 19 juta, lalu direvisi, tapi volume tetap dengan harga Rp 13,750 juta per unit," kata Sekretaris Dirjen Badilag, Farid Ismail di kantornya, Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2013).
Pembelian laptop ini disesuaikan dengan kebutuhan lembaga. Menurutnya harga tersebut sesuai dengan harga pasar yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan berkurangnya harga maka sisa anggaran dialihkan untuk membeli keperluan lain yaitu komputer yang awalnya 15 unit menjadi 25 unit.
"Begitu harganya kita turunkan, bisa kita beli lainnya karena kita lebih butuh PC atau komputer. Harga yang kita keluarkan, kita melihat situasi dan kondisi, mana yang dibutuhkan," papar Ismail.
(asp/van)