Tersangka masing masing bernama Munir dan Khairul Ansari. Keduanya merupakan warga Kabupaten Pidie. Dari tangan tersangka, polisi mengamankan satu pucuk pistol sejenis FN buatan China beserta 20 butir amunisi yang digunakan pelaku saat menghabisi nyawa korban, uang tunai senilai Rp 9 Juta, handphone korban, beberapa barang berharga lainnya milik korban, dan sebuah alat isap sabu-sabu.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo mengatakan dua pelaku itu berhasil ditangkap di kawasan Kabupaten Pidie oleh tim gabungan dari Satuan Reserse Polda dan Polres Pidie pada Senin (29/4/2013) sekitar pukul 14.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, penembakan ini terkait dengan narkoba. Sejauh ini belum bisa dikaitkan kasus penembakan itu dengan masalah politik atau partai seperti isu yang mencuat ke publik belakangan ini.
"Dari bukti yang ada dan pengakuan tersangka, kasus ini murni masalah narkoba dan bukan politik menjelang Pemilu Legislatif 2014," ujarnya.
Gustav juga menjelaskan tersangka mengaku pada malam Kamis (24/4/2013) menghubungi korban untuk mengundang pesta sabu. Setelah itu mereka bertemu di kawasan Bernuen, Pidie.
Kemudian kedua pelaku dengan menumpangi mobil Avanza korban selanjutnya pergi menuju Kecamatan Kemabang Tanjung dan berputar-putar hingga sampai di Gampong Bengie pada pukul 02.00 WIB. Di sana lah korban langsung ditembak oleh Khairul yang duduk di belakang korban sebanyak tiga kali.
Setelah korban tidak bernyawa lagi, mobil diambil kendali oleh tersangka. Direncanakan tersangka ingin menghilangkan barang bukti dengan membakar korban dan mobilnya.
"Namun karena lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga, akhirnya korban beserta mobil dibuang ke sungai di Desa Blang, Beureueh, Kecamatan Mutiara Pidie. Namun kita masih mengembangkan kasus ini," ungkap Gustav.
(rmd/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini