Tiga dari empat jenazah adalah ABK Tongkang Soya 3. Masing-masing bernama Galih Wahyu Saputra (21), Fauzian Noor (37) serta Feri Fahri (25). Sementara seorang jenazah lagi, Ahmad Sirajul Yudha (22), merupakan pengawas tongkang nahas itu.
Keempat jenazah ditemukan saat Tim Puslabfor Mabes Polri Cabang Surabaya bersama tim SAR gabungan dari Polair, Basarnas, Lanal Sangatta, Polres Kutai Timur dan Tim Rescue PT Kaltim Prima Coal (KPC) berada di atas tongkang, sekitar pukul 15.00 WITA siang tadi. Proses evakuasi berakhir sekitar 2 jam kemudian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menerangkan proses evakuasi lanjutan terhadap jenazah Yudha rencananya akan dilanjutkan besok, Rabu (1/5/2013). Tim Puslabfor yang dipimpin AKBP Joko sempat mengambil serpihan tongkang sebagai langkah awal penyelidikan penyebab ledakan. Sedangkan seorang korban yang masih dinyatakan hilang, Sutrisno (37), yang bekerja sebagai ABK Tugboat Arya Candra, masih dilakukan pencarian.
"Sesaat setelah kejadian ledakan, teman-teman Sutrisno melihat Sutrisno melompat ke laut dengan kondisi terluka bakar. Korban (Sutrisno) masih dicari tim SAR gabungan," ujar Budi.
"Sepanjang siang hingga sore tadi, tidak memungkinkan menarik tongkang dan tugboat itu ke pelabuhan Marine PT KPC karena air laut sedang surut. Baru Rabu (1/5/2013) besok pagi sekitar pukul 06.00 WITA, air laut pasang dan menarik keduanya ke pelabuhan," tambahnya.
Meski keempat jenazah telah dikenali, sambung Budi, mengacu Standar Operasional Prosedur (SOP), 3 dari 4 jenazah yang berhasil dievakuasi ke RSUD Sangatta akan diperiksa lebih lanjut oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kaltim.
"Memang, ketiga jenazah sudah dikenali rekan-rekannya. Tapi sesuai SOP dan sebelum diserahkan ke keluarga korban, harus menjalani pemeriksaan Tim DVI dari Polda," terangnya.
"Kemungkinan malam ini atau selambatnya besok pagi, ketiga jenazah akan dikirim ke kamar jenazah RSUD Abdul Wahab Syachranie di Samarinda. Di sana akan dilakukan pemeriksaan lanjutan DVI," tutup Budi.
Kapal tongkang Soya 3 pengangkut BBM jenis solar meledak di perairan laut lepas sekitar Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Senin (29/4/2013) kemarin. Lima orang hilang usai kejadian.
Kapal tongkang milik PT SAP datang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (28/4/2013) malam lalu sekitar pukul 21.45 WITA. Tongkang tersebut melabuh jangkar dengan jarak 2-3 mil dari Pelabuhan Marine Tanjung Bara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC), usai melakukan bongkar muat 3.200 ton solar untuk keperluan operasional PT KPC. Sekitar pukul 15.22 WITA, terjadi ledakan di atas tongkang sekaligus menyambar tugboat di sebelahnya hingga terbakar.
(rmd/rmd)