"Kadang kalau parkir dulu di tempatnya itu kelamaan cari parkirnya dari pada ngantarnya, parkirnya suka penuh, panas juga," keluh Iwan Setiawan, pengunjung Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng yang ditemui, Senin (29/4/2013).
Iwan juga mengeluhkan pintu keluar tempat parkir bandara yang jumlahnya minim. "Belum nanti ngantre bayar parkir, jadi lama lagi keluar airport," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang agak susah cari parkir, tapi daripada kena tilang, panjang lagi urusannya, mendingan repot sedikit tapi lancar," ujar pria bertato ini.
Menurut Reinhart, masih banyak pengendara yang melanggar peraturan karena mencontoh pelanggar lain yang tak diberi sanksi.
"Kalau satpamnya saja tebang pilih, gimana mau nurut? Kalau mau, ya gembok semua mobil yang parkir sembarangan, gak peduli siapa yang punya itu mobil," tegasnya.
Ada opsi alternatif bagi pengunjung yang ingin praktis memarkir mobil di pelataran Terminal 2, tepatnya di pintu kedatangan.
"Ini khusus anggota Saphire (klub khusus prioritas Bandara Soekarno-Hatta dengan iuran tahunan, red), harus jadi member khusus. Setahun bayar Rp 6 juta, dapat fasilitas termasuk parkir," ujar seorang petugas keamanan bandara.
Sejumlah mobil mewah tampak berjejer di parkiran khusus klub Saphire. Tampak juga beberapa mobil dinas TNI.
Opsi lain adalah bepergian menggunakan bus khusus Bandara Soekarno-Hatta, DAMRI. Tarifnya bervariasi, Rp 50 ribu untuk tujuan Purwakarta, Rp 40 ribu untuk tujuan Bogor dan Cilegon, Rp 35 ribu untuk tujuan Cikarang, Rp 30 ribu untuk tujuan Bekasi dan Harapan Indah, dan Rp 25 ribu untuk tujuan Kampung Rambutan, Gambir, Rawamangun, Blok M, Pasar Minggu, Lebak Bulus, Tanjung Priok, Kemayoran, Mangga Dua, dan Thamrin City.
(nwk/nwk)