"Saya memantau dinamika dan perkembangan teman-teman di perburuhan termasuk unjuk rasa, tetapi yang jelas. Saya kira semua sepakat unjuk rasa buruh itu tertib. Tidak merusak. Saya senang. Itulah demokrasi. Boleh ada ekspresi ada sesuatu yang ingin dikritikkan pada pemerintah, pada yang lain, termasuk pikiran seperti apa, tapi tertib. Kalau tidak tertib apalagi anarkis membawa masalah bagi semua," ujar SBY saat menerima perwakilan buruh di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/4/2013).
SBY mengatakan komitmen dan kepentingan pemerintah dan buruh adalah sama. SBY mengaku dirinya sering menginstruksikan kepada para jajarannya agar kesejahteraan buruh terus ditingkatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di satu sisi, lanjut SBY, peningkatan upah, ataupun kesejahteraan itu juga disesuaikan dengan kemampuan di negeri ini. Menurutnya agar industri tidak jalan di tempat, apalagi merugi, bangkrut yang membuat persoalan baru, maka semua harus berkontribusi.
"Pekerja harus jaga produktivitasnya, disiplinnya, pemerintah berikan bantuan kebijakan, regulasi dan iklim, manajemen perusahaan juga bekerja dengan baik. Dengan demikian mereka juga tumbuh, dengan pertumbuhan itu bisa memberikan kesejahteraan yang lebih besar lagi," kata SBY.
(mpr/lh)