Kerusakan terjadi saat lokomotif terhempas keluar rel dan menerbangkan tanah, batu, dan material lain. Salah satu pemilik rumah yang terkena imbas anjloknya lokomotif itu adalah Kasno (40). Lokasi rumahnya berada di urutan kedua dari tempat lokomotif jatuh. Saat kejadian, Kasno dan keluarganya sedang tidur. Kemudian terdengar gemuruh dan genteng berjatuhan diikuti batu-batu.
"Untungnya kasur saya ada kelambunya, jadi (batu dan material lain) pada jatuh di klambu. Tapi lama kelamaan kelambunya juga ambrol," kata Kasno saat ditemui detikcom di rumahnya, Dukuh Mijen, Desa Nolokerto, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Senin (29/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kejadian, Kasno mengevakuasi istri dan satu anaknya keluar dari rumah. Demikian pula Agus (35). Kandang kambingnya porak poranda dalam peristiwa tersebut. "Untung lagi enggak ada kambingnya. Tapi waktu menyelamatkan diri saya sempat ketiban genteng," ujar Agus.
Agus dan Kasno berharap agar PT KAI segera mengganti kerugian tersebut.
Humas PT KAI Daop IV, Surono, mengatakan pihaknya akan segera menyelesaikan masalah ganti rugi yang dialami warga akibat peristiwa tersebut. "Pasti ada ganti rugi. Rencananya hari ini, baik rumah ataupun bangunan lainnya akan diselesaikan," kata Surono.
Lokomotif yang seharusnya menarik KA Argo Sindoro pagi dari Stasiun Tawang Semarang ke Jakarta berjalan sendiri saat mesinnya dipanaskan petugas di Depo Stasiun Poncol, Minggu (28/4) sekitar pukul 04.00 WIB. Tak diketahui sebabnya, lokomotif meluncur ke arah barat hingga akhirnya "terbang" di tikungan rel di Dukuh Mijen, Desa Nolokerto sekitar pukul 04.20 WIB dan terjatuh di lahan dekat sawah tepat di depan rumah Agus.
(try/nrl)