"Ada SMS, hanya saya jawab 1 kata, 'mangga'. Isinya minta tolong untuk ditandatangani izin lokasi, saya bilang kalau yang namanya mangga itu silahkan. Tapi sesuai aturan yang berlaku," kata Rahmat di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (29/4/2013).
Rahmat mengaku tak pernah ada komunikasi langsung dengan Iyus Djuher. Politikus PPP ini pun menyetujui izin lahan tersebut bukan karena setelah adanya SMA tapi setelah pengkajian semua prosedur formal terpenuhi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahmat membantah dengan tegas dirinya mengenal pihak dari PT Garindo, perusahaan yang akan mengelola lahan makam. Politikus PPP itu pun juga membantah dengan tegas bahwa dirinya menerima komisi terkait perizinan lahan konservasi tersebut.
"Saya tidak pernah ketemu (pihak PT Garindo), saya tidak pernah dikenalkan. Demi Allah saya tidak pernah mendapat (komisi) satu rupiah pun," tutupnya.
(fjp/rna)