"Syukurlah, kami telah menemukan lokasi 5 penumpang wanita dan kami terus melanjutkan pencarian dua pria lainnya yang masih hilang, yang kami harap bisa ditemukan hidup-hidup," ujar Menteri Dalam Negeri Peru, Wilfredo Pedraza, seperti dilansir AFP, Senin (29/4/2013).
"Kami senang, tapi masih ada ketegangan karena kami harus menemukan dua orang lainnya," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Balon udara ini membawa 7 orang penumpang, yang terdiri dari 6 orang wisatawan dan seorang pilot. Semuanya warga negara Peru. Balon udara milik perusahaan Globos Peru SAC ini menghilang ketika berada sejauh 200 km sebelah selatan ibukota Lima, pada Minggu (28/4) pagi waktu setempat.
Diduga keras, balon udara ini terbawa angin yang sangat kencang hingga ke wilayah Samudera Pasifik, yang saat itu dilaporkan diselimuti awan tebal.
Upaya pencarian pun dilakukan oleh aparat setempat dengan dibantu sejumlah petugas patroli dan sebuah kapal milik warga setempat. Manajer Globos, Luis Miguel Fernandez menyatakan, kemungkinan para penumpang selamat cukup besar karena keranjang besar yang membawa penumpang balon udara tersebut, bisa mengapung di atas air.
Namun Pedraza tetap mengkritisi pihak Globos Peru SAC yang disebutnya melakukan 'kelalaian fatal'. Para penumpang balon udara tersebut tidak mengenakan jaket pelampung, padahal jelas diketahui bahwa balon udara tersebut akan melintasi wilayah Samudera Pasifik.
Kemudian juga, pihak Globos tidak menyertakan GPS pada balon udara tersebut agar mudah dilacak.
Upaya pencarian korban lainnya semakin meluas karena salah satu penumpang pria diketahui sengaja berenang ke pantai untuk mencari bantuan. Penumpang tersebut belum ditemukan hingga saat ini.
(nvc/ita)