"HVS itu Horror, Violence, dan Seks. Tolong dikurangi sebanyak-banyaknya yang itu," kata Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi MUI, Sinansari ecip, di Kantor Kemenkominfo, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2013).
Khusus untuk tayangan berunsur seksual, kalangan pertelevisian hendaknya bisa lebih mengontrol. Ini mengingat pengaruh tayangan seksualitas bisa berakibat negatif pada generasi muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menkominfo Tifatul Sembiring juga mengimbau agar televisi bisa lebih edukatif, tidak hanya untuk bulan puasa yang tiba dua bulan lagi, namun juga untuk bulan-bulan lainnya. Dia juga menyoroti, sensor pada tayangan berkonten seks seringkali menggelikan.
"Sekarang itu ada tayangan bajunya udah turun dikit, dadanya udah mulai di-blur. Yang nge-blur pasti juga sudah ngeliat duluan," ujar politisi PKS ini setengah berkelakar dan disambut senyum para hadirin.
Namun demikian, Kemenkominfo maupun MUI tidak bisa memberikan sanksi langsung bagi televisi yang melanggar aturan. Mereka harus berkoordinasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai pengawas penyiaran. KPI yang sedianya hadir ternyata berhalangan datang.
"Paling bahaya ini saya yang diprotes. Dikiranya Kemenkominfo bisa menyetop tayangan," ucap Tifatul dalam pertemuan santai itu.
(dnu/lh)