"Masih ada orang yang diburu di AS, yang perlu dimintai keterangan oleh FBI," ujar Ketua Komisi Intelijen Parlemen AS, Mike Rogers dalam acara televisi setempat ABC 'This Week' dan dilansir AFP, Senin (29/4/2013).
Namun Rogers enggan menyebutkan ada berapa orang yang tengah diburu FBI terkait kasus ini. Hanya disebutkan bahwa FBI berusaha mencari orang-orang yang sempat terlibat pembicaraan dengan kedua tersangka, yakni Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, baik sebelum maupun sesudah ledakan terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah media AS melaporkan, otoritas Rusia berhasil menyadap panggilan telepon yang dilakukan oleh Zubeidat, yang dianggap mencurigakan. Bahkan mereka berhasil merekam pembicaraannya dengan Tamerlan yang khusus membahas jihad pada tahun 2011 lalu.
Meski pembicaraan tersebut terjadi sekitar 2 tahun sebelum kejadian, otoritas Rusia baru memberitahukan pemerintah AS baru-baru ini.
Selain menyelidiki panggilan telepon kedua tersangka dan keluarganya, penyelidikan aparat federal AS juga difokuskan pada sosok pria misterius bernama Misha, yang disebut-sebut telah mempengaruhi dan meradikalisasi Tamerlan.
Sebelumnya diberitakan, paman Tamerlan, Ruslan Tsarni menegaskan, Tamerlan dipengaruhi oleh Misha yang dicirikan sebagai seorang pria asal Armenia yang tinggal di AS dan baru saja menjadi seorang mualaf. Menurutnya, keluarga Tsarnaev mengenal baik Misha, terutama ibu kedua tersangka.
Menurut keluarga Tsarnaev, Tamerlan berkenalan dengan Misha sekitar tahun 2008 atau 2009 lalu. Misha disebutkan sebagai pria berperawakan cukup kekar, botak dan berjenggot kemerahan. Tidak diketahui pasti di mana keduanya berkenalan. Tsarni menuturkan, perubahan terjadi pada diri keponakannya setelah berteman dengan Misha.
(nvc/ita)