5 Pengacara Flamboyan Ini Ancang-ancang Masuk DPR

5 Pengacara Flamboyan Ini Ancang-ancang Masuk DPR

- detikNews
Senin, 29 Apr 2013 07:57 WIB
5 Pengacara Flamboyan Ini Ancang-ancang Masuk DPR
Anggota KPU (ari saputra/detikcom)
Jakarta - Pemilu 2014 tinggal menghitung bulan. Ribuan orang mengejar kursi parlemen baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi atau nasional. Dari nama-nama tersebut, terdapat nama-nama pengacara yang biasa wira-wiri di berbagai media massa.

Para pengacara itu akan berhadapan dengan pengacara yang terlebih dahulu telah duduk manis di Senayan. Seperti Ruhut Sitompul, Trimedya Panjaitan, Ahmad Yani dan Benny K Harman. Gayus Lumbuun yang sempat duduk parlemen, kini memilih hijrah ke Medan Merdeka Utara sebagai hakim agung.

Berikut 5 pengacara yang akan menantang para pengacara yang telah duduk di parlemen, berdasarkan data yang dihimpun detikcom dari database KPU, Jumat (26/4/2013):

1. Farhat Abbas

Menggunakan biduk Partai Demokrat, Farhat akan harus mendulang suara dari Dapil III DKI Jakarta. Belakangan, suami dari Nia Daniati ini mengundang kontroversi sejak berkali-kali meminta para artis sumpah pocong atas berbagai ulahnya.

Lahir di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada 22 Juni 1976, Farhat pernah mencuat karena membela terpidana narkoba. Kliennya yang sudah mengantongi hukuman mati dia hidupkan lagi lewat jalur grasi.

Sebelum nyaleg, dia pernah menuai kontroversi saat mendeklarasikan diri sebagai calon presiden independen. Dia juga pernah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat, meski hal tersebut menguap tanpa sebab. Anak komisioner Komisi Yudisial (KY) ini juga pernah jadi berita atas twitter berbau SARA wagub DKI Jakarta Ahok.

2. Henry Yosodiningrat

Selain sebagai advokat, Henry juga dikenal dalam perang terhadap narkoba lewat LSM Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat). Masa kanak-kanak hingga SMP dijalani Henry di Lampung. Masa SMA dia isi dengan tawuran dan perkelahian sehingga dia harus pindah-pindah sekolah selama 5 tahun.

Usai mengantongi ijazah SMA, dia melanjutkan kuliah di Universitas Islam Yogyakarta (UII) dengan mengambil Fakultas Hukum pada 1976. Setelah menggondol gelar SH, dia meniti karier sebagai advokat dan berorganisasi di berbagai organisasi kepemudaan.

Henry yang kini menjadi ayah bagi 3 anak dan menjadi kakek bagi 2 cucunya, mengincar kursi DPR dari Dapil II Lampung dengan nomor urut 1.

Jika Farhat Abbas melenggang ke DPR dan Henry Yosodiningrat juga sama-sama melaju, bisa jadi keduaya akan kembali terlibat dalam perdebatan sengit. Sebab beberapa waktu lalu, keduanya berseteru dalam permasalahan narkotika. Jika Farhat menjadi pembela terpidana narkotika, Henry sebaliknya, menentang keras grasi bagi terpidana narkoba kelas wahid.

3. Elza Syarief

Terlahir di Jakarta, 24 Juli 1957, Elza akan bersaing sengit dengan Henry Yosodiningrat untuk memperebutkan suara warga Dapil II Lampung. Sebab, Elza juga dipasang di Dapil itu oleh Partai Hanura.

Elza sempat berkarier di kantor pengacara milik O.C Kaligis sebelum akhirnya pada tahun 1991 ia membuka kantor hukum sendiri, Elza Syarief & Partner. Namanya dikenal sering wara-wiri menjadi pengacara artis yang terkena kasus seperti Kristina, Cinta Laura, Maia Estianty, Sheila Marcia, Tamara Bleszynski dan Cut Memey.

Namanya mencuat saat bersama Nudirman Munir menjadi kuasa hukum Tommy Soeharto dalam kasus tukar guling Bulog dengan Goro. Nudirman terlebih dahulu masuk DPR lewat Partai Golkar.

Belakangan Elza harus disibukkan bersidang di pengadilan tipikor saat membela mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin. Elza bahu membahu bersama Hotman Paris membela Nazaruddin meski akhirnya Nazaruddin divonis 7 tahun penjara.

3. Tommy Sihotang

Tomy Sihotang (paling kanan)
Pria kelahiran Pematang Siantar, 3 Desember 1957 lalu ini menjajal peruntungan di dunia politik lewat Partai Hanura di Dapil Jawa Barat VI.

Menggondol Sarjana Hukum dari Universitas Jayabaya, Jakarta, pada 1986 dia lalu melanjutkan S-2 di Sheffield University, Inggris, pada 1999 dan menamatkan seluruh strata pendidikan di Unpad pada 2007. Tommy ikut membidangi lahirnya Kongres Advokat Indonesia (KAI) tahun 2000-an.

Tommy sempat terlibat perseteruan di persidangan melawan Henry Yosodiningrat saat menjadi saksi ahli untuk kasus Susno Duadji. Henry menilai penangkapan dan penahanan Susno Duadji merupakan perampasan hak asazi manusia (HAM). Namun, Tommy Sitohang yang memberikan keterangan sebagai saksi ahli, mengatakan bahwa itu hanya persoalan administratif.

Tommy belakangan wira-wiri ke KPK dan pengadilan Tipikor untuk membela kliennya, Irjen Djoko Susilo.

5. Junimart Girsang

Junimar (ist.)
Juniver Girsang dengan Junimart Girsang memang mirip. Keduanya kakak-beradik dengan profesi sama, yaitu advokat. Bedanya, Junimart kali ini mencoba peruntungan lewat PDIP dari Dapil Sumatera III Nomor Urut 4.

Lahir di Medan 1963 lalu, Junimart menamatkan kuliah S-1 di Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung. Dia memulai karier pada tahun 1989 dengan magang di Law Office TR Messakh SH & Rekan di Jakarta. Melalui pengalaman yang diperoleh, kemudian membuka kantor sendiri pada tahun 1991 dengan nama Kantor Hukum 'JnR'.

Selain berpengalaman di bidang hukum, Junimart juga mahir di bidang vokal dengan 2 album lagu rohani yang sudah dikeluarkan.

Kini dia masih disibukkan membela kliennya, Neneng Sri Wahyuni yang juga istri M Nazaruddin di pengadilan Tipikor Jakarta.
Halaman 2 dari 6
(asp/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads