Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formapi) Sebastian Salang mengatakan ada 90,5 persen dari 560 anggota DPR periode 2009-2014 yang menjadi caleg. "Kinerja mereka saat ini mendapat kritikan, kinerjanya dinilai buruk, kedisiplinan rendah, banyak politisi terjerat korupsi. Kalau mereka terpilih lagi, produktivitasnya kurang lebih sama atau malah lebih jelek,"kata Sebastian di kantor sekretariat Formapi, Jalan Matraman Raya, Jaktim, Minggu (28/4/2013).
Majunya mayoritas anggota DPR sebagai caleg, sebut Sebastian terjadi karena parpol tidak menerapkan sistem reward and punishment. Semestinya parpol mengajukan caleg yang memang memiliki catatan baik selama di DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan menyodorkan caleg muka lama, publik makin pesimistis wakilnya di Senayan akan bekerja optimal. "Partai gagal membangun harapan masyarakat, melalui Pemilu 2014 untuk menghasilkan wakil-wakil yang baik," ujarnya.
Dalam evaluasi Formapi, tiga tugas utama DPR tidak terlaksana dengan baik. Di bidang legislasi, DPR gagal memenuhi target penyelesaian Undang Undang. "Di bidang pengawasan, Formapi menilaii pengawasan tidak berjalan, DPR yang harusnya mengontrol kebijakan pemerintah tapi berselingkuh dengan keterlibatan mereka dalam proyek pemerintah," terangnya.
Sedangkan di bidang anggaran, Formapi menilai komposisi anggaran lebih besar ditujukan untuk belanja pejabat bukan untuk belanja publik. "Sehingga dipertanyakan dimana keberpihakannya?" kritik Sebastian.
(fdn/van)