Mayoritas Caleg 'Muka Lama', Kinerja DPR Diyakini Tetap Buruk

Mayoritas Caleg 'Muka Lama', Kinerja DPR Diyakini Tetap Buruk

- detikNews
Minggu, 28 Apr 2013 13:26 WIB
Jakarta - Kinerja DPR hasil pemilu 2014 mendatang diyakini tidak banyak berubah. Alasannya, mayoritas anggota DPR saat ini kembali mencalonkan diri menjadi caleg.

Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formapi) Sebastian Salang mengatakan ada 90,5 persen dari 560 anggota DPR periode 2009-2014 yang menjadi caleg. "Kinerja mereka saat ini mendapat kritikan, kinerjanya dinilai buruk, kedisiplinan rendah, banyak politisi terjerat korupsi. Kalau mereka terpilih lagi, produktivitasnya kurang lebih sama atau malah lebih jelek,"kata Sebastian di kantor sekretariat Formapi, Jalan Matraman Raya, Jaktim, Minggu (28/4/2013).

Majunya mayoritas anggota DPR sebagai caleg, sebut Sebastian terjadi karena parpol tidak menerapkan sistem reward and punishment. Semestinya parpol mengajukan caleg yang memang memiliki catatan baik selama di DPR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anggota yang malas seharusnya dihukum dengan tidak dicalonkan kembali, anggota yang bermasalah jangan dicalonkan. Sebaliknya anggota yang rajin aktif dicalonkan kembali dengan prioritas sehingga ada peningkatan kualitas," tuturnya.

Dengan menyodorkan caleg muka lama, publik makin pesimistis wakilnya di Senayan akan bekerja optimal. "Partai gagal membangun harapan masyarakat, melalui Pemilu 2014 untuk menghasilkan wakil-wakil yang baik," ujarnya.

Dalam evaluasi Formapi, tiga tugas utama DPR tidak terlaksana dengan baik. Di bidang legislasi, DPR gagal memenuhi target penyelesaian Undang Undang. "Di bidang pengawasan, Formapi menilaii pengawasan tidak berjalan, DPR yang harusnya mengontrol kebijakan pemerintah tapi berselingkuh dengan keterlibatan mereka dalam proyek pemerintah," terangnya.

Sedangkan di bidang anggaran, Formapi menilai komposisi anggaran lebih besar ditujukan untuk belanja pejabat bukan untuk belanja publik. "Sehingga dipertanyakan dimana keberpihakannya?" kritik Sebastian.

(fdn/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads