Seperti diberitakan oleh CNN, Minggu (27/4/2013), Rusia juga telah menyerahkan data-data percakapan Zubeidat Tsarnaeva, ibu dari Trasnaev bersaudara kepada Amerika Serikat (AS). Namun salah seorang pejabat AS yang terlibat dalam penyelidikan, menolak menanggapi informasi tersebut.
Informasi itu memungkinkan adanya spekulasi bahwa Rusia telah memperingatkan CIA, FBI, dan pejabat AS sejak tahun 2011 atas ancaman yang akan ditimbulkan oleh Trasnaev bersaudara yang disebut membunuh tiga orang dan melukai 264 orang pada pengeboman di Boston.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tersangka pemboman yang saat ini masih hidup, Dzhokhar Tsarnaev (19), saat ini sedang ditahan di sebuah pusat medis di penjara federal. Ia saat ini masih penjalani perawatan atas luka ditenggorokannya.
(fiq/lh)