Dengan menggunakan truk, mobil bak terbuka, motor roda tiga, dan roda dua, ratusan warga ini juga membawa poster-poster tuntutan, seperti tulisan 'Pecat Polisi yang Terlibat', '7 Super Jahiliyah Wajib di Hukum Mati', dan 'Warga Menuntut Vonis Mati'.
Warga ditemui oleh Kapolres Sleman, AKBP Hery Sutrisman. Mereka minta agar warga diizinkan untuk bisa melihat langsung para pelaku yang saat ini ditahan di Mapolres Sleman. Atas permintaan ini, Kapolres Sleman pun mengizinan dengan beberapa syarat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski hanya perwakilan, tetapi ratusan warga lain tetap mengikuti meski hanya berada luar. Warga yang tidak bisa masuk ke ruang tahanan, hanya mengeluarkan berbagai kata-kata karena kecewa dan muak pada para pelaku.
"Seret keluar saja, orang kok kejam," celetuk warga saat berdesak-desakan. "Celukke Kopassus wae, ben ditembaki kabeh (Panggil Kopassus saja, biar ditembak semua)," celetuk warga lain.
Kepala Desa Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Antok Tri Yudianto usai melihat tersangka, mengaku tidak puas karena mukanya tertutup.
"Lha gak keliatan mukanya, orang pake topeng semua. tapi kami percayakan pada Polisi untuk usut kasus ini sampai tuntas," katanya.
Senada dengan itu, orangtua korban, Setyo Hidayat Irianto mengatakan menyerahkan pada polisi dan meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.
(rmd/rmd)