"Perlu saya sampaikan bahwa apa yang dikhawatirkan oleh masyarakat tentang naskah LJUN yang tipis dan fotokopi, saya jawab tidak ada masalah dengan scan lembar jawaban. Mungkin ada yang discan dengan printer normal jadi ngadat. Tapi dengan scan image, tidak ada masalah," ujar Rektor Universitas Haluoleo Sulawesi Tenggara Usman Rianse di Gedung DPR, Senayan, Jaksel, Sabtu (27/4/2013) dinihari.
"Memang berbeda cara menggandakan naskahnya sekarang. Di kendari 47% sudah terscan. Kita juga antisipasi sejak hari pertama, kami mencocokkan dengan alat scan kami dan insya Allah tidak ada masalah," sambung Usman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), kami lakukan image scanner dan semuanya beres. Ini menyelamatkan anak-anak sekolah, dan memudahkan kerja dinas-dinas. Saya jamin tidak ada sedikit keraguan pada proses scanning. Kalau tidak clear, kami cek betul sehingga setiap anak memberikan info yang jelas," pungkasnya.
Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Bejo Suyanto juga mengamini pendapat dua orang rektor sebelumnya. Menurut Bejo secara umum pembagian LJUN di wilayah Jakarta berjalan dengan baik dan tidak memiliki kendala ketika dilakukan pemindaian.
Kami menangani Jakarta, Scara umum berjalan dengan baik. Hanya ada 1 amplop di satu ruang di Jakarta yang isinya 10. Kami menangani 27 rayon dan selama ujian berlangsung memang ada keluhan dengan lembar jawaban. Sampai hari ini tidak ada masalah dengan pemindaian," pungkas Bejo.
Rapat tersebut diadakan komisi X menyusul buruknya pelaksanaan UN SMA 15 April lalu. Nuh dipanggil mitranya di DPR untuk rapat dengar pendapat di masa reses karena masalah UN dirasa mendesak.
(rni/fjr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini