"Saya secara pribadi telah memerintahkan penangkapan Timothy Tracy atas kecurigaan menciptakan kekerasan di kota-kota negara ini," kata Presiden Venezuela Nicolas Maduro seperti dilansir Press TV, Jumat (26/4/2013).
Tracy dituding mendanai kelompok-kelompok pemuda sayap kiri untuk mengadakan demonstrasi rusuh setelah kemenangan Maduro dalam pemilihan presiden pekan lalu. Menurut Kementerian Dalam Negeri Venezuela, pria AS itu bekerja untuk intelijen AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut kejaksaan Venezuela, Tracy ditahan pada Rabu, 24 April malam waktu setempat saat akan pergi dari Bandara Internasional Simon Bolivar di Caracas, ibukota Venezuela. Dia akan didakwa sesuai hukum antiterorisme Venezuela.
Maduro dinyatakan sebagai pemenang pemilu Venezuela setelah meraup 50,8 persen suara. Sementara rivalnya, pemimpin oposisi Henrique Capriles, meraih 49 persen suara. Capriles menolak mengakui kemenangan Maduro dan menyerukan aksi demo untuk memprotes kemenangan tersebut.
Maduro pun menuding Kedutaan AS di Caracas mendukung insiden-insiden demo yang diwarnai kerusuhan, yang marak terjadi usai pemilu 14 April lalu.
(ita/nrl)