Itu terjadi saat Wagub Jatim Saifullah Yusuf bertemu dengan Wakil Gubernur Istanbul Kazim Tekin di kantor gubernur Istambul, Turki, kemarin waktu setempat. Pertemuan antar orang kedua di dua pemerintah provinsi ini juga disaksikan Dubes RI di Ankara Hanari Agustini dan Wakil Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar.
Setelah menjelaskan panjang lebar tentang visi Pemerintah Istanbul, Kezim merasakan kedekatan emosional antara pihaknya dengan delegasi Jatim. "Dari pertemuan ini, saya merasa dekat karena sama-sama menggunakan kata-kata Assalamu 'alaikum, insyaallah, dan amien," katanya sambil tersenyum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kazim memang berharap agar Indonesia yang dikenal mayoritas penduduknya beragama Islam moderat ini menjadikan Istambul sebagai pintu bagi hubungan ke negara-negara di dunia. Baik untuk negara-negara di Eropa, Amerika, dan Afrika.
Harapan Kazim ini seakan klop dengan keinginan Gus Ipul untuk menjadikan Turki sebagai pintu gerbang perdagangan baru bagi Jatim ke negara-negara Eropa dan sekitarnya. Bagi Gus Ipul, hubungan yang sudah dibangun antar kedua negara sejak pemerintahan Bung Karno itu harus ditingkatkan menjadi lebih menguntungkan lagi.
Dia membayangkan, arus perdagangan antar dua negara terus meningkat, kerjasama pendidikan dan kebudayaan terus bertambah, dan investasi antar pengusaha kedua negara tumbuh, warga Istanbul dan Jatim makin banyak yang saling berkunjung.
Menurut Gus Ipul, kini banyak jamaah umrah dari Indonesia yang menjadikan Turki sebagai tambahan paket tur. Padahal, jumlah jamaah umrah sekarang terus meningkat. "Setiap hari ada 5 ribu sampai 7 ribu jamaah. 30 persen dari jumlah tersebut berasal dari Jatim," tuturnya.
Namun, kata Kazim, kedekatan Indonesia dengan Turki belum banyak terasa di bidang Pariwisata. "Tahun 2012, ada 9,5 juta wisatawan asing datang ke Istanbul. Namun, 75 persennya berasal dari Jerman dan Amerika Serikat," tambahnya. Ia mengajak Gus Ipul untuk menjadikan pariwisata sebagai pancingan dalam meningkatkan hubungan yang lebih dalam.
(nvc/nvc)