Pemeriksaan dilakukan pada Rabu (24/4) di markas penyidik federal Rusia di kota Makhachkala, ibu kota Dagestan. Sekitar 7 jam, wanita berkerudung itu dicecar penyidik.
"Mereka menanyakan Misha, orang yang diduga memberi pengaruh buruk pada anak saya," ujar Zubeidat kepada media Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misha adalah teman di Boston. Saya harap dia sehat. Dia anak muda. Tak ada yang negatif," tambah Zubeidat.
"Para penyidik menggonggong ke anjing yang salah," sindirnya.
Sebelumnya diungkapkan paman Tamerlan, Ruslan Tsarni, keponakannya itu dipengaruhi oleh seorang pria asal Armenia yang tinggal di AS dan baru saja menjadi seorang mualaf. Keluarga Tsarnaev mengenal pria ini dengan nama Misha.
Menurut keluarga Tsarnaev, Tamerlan berkenalan dengan Misha sekitar tahun 2008 atau 2009 lalu. Misha disebutkan sebagai pria berperawakan cukup kekar, botak dan berjenggot kemerahan.
Tidak diketahui pasti di mana keduanya berkenalan. Namun keluarga Tsarnaev meyakini bahwa keduanya beribadah di masjid yang sama di wilayah Boston. Demikian seperti dilansir news.com.au, Rabu (24/4/2013).
Tsarni menuturkan, perubahan terjadi pada diri keponakannya setelah berteman dengan Misha. Tamerlan mulai melupakan tinju yang sebelumnya sangat dia geluti. Bahkan dia sempat berniat mewakili AS dalam kejuaraan dunia. Menurut Tsarni, Tamerlan juga mulai berhenti belajar musik yang menjadi kegemarannya.
(mad/nvc)