Rombongan wanita yang berpakaian ketat dan menamakan diri Gerakan Rakyat untuk Keadilan (GEMUK) ini muncul di pintu selatan Kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, sekitar pukul 13.50 WIB, Kamis (25/4/2013). Ketika itu hujan deras yang sempat turun, tinggal gerimis saja.
Setiap orang membawa bunga mawar dan poster seorang pria berpeci. Di bawahnya ada tulisan 'Tangkap Tengku Bagus'. Nama terakhir merupakan tersangka kasus Hambalang di KPK, salah seorang pejabat di Adhi Karya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami datang karena inisiatif kami sendiri. Obat kuat ini agar KPK berani dan tidak loyo untuk menangkap Tengku Bagus," kata salah seorang demonstran bernama Santi, Kamis (25/4/2013).
Berbeda dengan aksi unjuk rasa lainnya, massa GEMUK tidak ada yang berorasi menyampaikan aspirasinya. Mereka hanya berdiri sembari melempar senyum.
Ketika ditanyakan mengenakan mengenai siapa Teuku Bagus dan perannya dalam kasus Hambalang, Santi dan rekan-rekannya hanya bisa menjawab sekenanya. Mereka juga mengaku membiayai sendiri logistik berupa puluhan tangkai bunga mawar dan obat kuat.
"Apa ya (peran Bagus -red)? Ya dia kan tersangka di KPK. Ini semua dari kami," jawabnya.
Aksi ini berakhir antiklimaks. Obat kuat yang mereka bawa, dan mereka klaim akan diberikan kepada KPK, tidak pernah diberikan kepada perwakilan lembaga antikorupsi itu, sekalipun mereka sudah masuk ke dalam halaman KPK. Obat dalam bentuk botol dan sachet hanya diletakkan begitu saja di halaman Kantor KPK.
(fjr/lh)