10 Hal Bodoh yang Dilakukan Tsarnaev Bersaudara Pasca Bom Boston (1)

10 Hal Bodoh yang Dilakukan Tsarnaev Bersaudara Pasca Bom Boston (1)

- detikNews
Kamis, 25 Apr 2013 14:07 WIB
10 Hal Bodoh yang Dilakukan Tsarnaev Bersaudara Pasca Bom Boston (1)
Boston - Aksi pengeboman yang dilakukan kakak beradik Tsarnaev memang cukup berbahaya. Tiga nyawa melayang dan sekitar 200 lainnya luka-luka. Namun, mereka sepertinya bukan profesional karena banyak hal bodoh dilakukan usai beraksi.

Diberitakan news.com.au, sedikitnya ada 10 hal bodoh yang dilakukan para pelaku usai kejadian. Hal inilah yang membuat mereka mudah dilacak dan ditangkap.

Hanya butuh empat hari saja bagi FBI untuk mencari keberadaan keduanya. Meski terjadi baku tembak, tapi akhirnya dua pelaku berhasil dilumpuhkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 10 hal bodoh yang dilakukan duet maut tersebut yang akan dimuat dalam dua bagian:

Memakai Topi Baseball Terbalik Tanpa Kacamata

Seperti yang ditampilkan kamera CCTV, Dzhokhar Tsarnaev memakai topi baseball terbalik dan tanpa kacamata. Dia seolah ingin menelanjangi dirinya sendiri di tengah banyaknya kamera jalanan maraton Boston.

Sontak saja FBI bisa dengan mudah mengidentifikasinya. Sebaliknya, sang kakak Tamerlan memakai kacamata hitam dan memakai topi dengan cara yang benar. Ini sedikit banyak bisa menutupi wajah aslinya.

Tak Bereaksi Usai Ledakan

Kedua pelaku pengeboman maraton Boston tampak tenang usai ledakan. Tak ada kepanikan di raut wajah mereka. Polisi pun dengan mudah menyimpulkan kakak beradik asal Chechnya itu.

Di antara mereka berdua, yang paling terlihat tenang, berdasarkan rekaman CCTV adalah Dzhokhar.

"Kira-kira 30 detik sebelum ledakan pertama, tersangka kedua menempelken telepon di telinganya seolah-olah tengah berbicara dengan orang lain. Dia melakukannya sekitar 18 detik," ujar penyidik FBI.

Meninggalkan Mobil di Bengkel

Wall Street Journal melaporkan bahwa Dzhokhar memarkirkan mobilnya di sebuah bengkel Kota Watertown. Para pegawai bengkel pun sempat curiga melihat perilaku keduanya pasca ledakan.

"Adiknya terlihat gugup," ujar Gilberto Junior, penjaga bengkel tersebut.

"Dia terus menggigiti jarinya, dan saat dia bicara ke saya, kakinya bergetar," sambungnya.

"Saya butuh mobilnya sekarang. Saya butuh mobilnya sekarang," ujar Dzhokhar ditirukan oleh Junior.

Tetap Berada di Boston

Bila pelaku bom lain akan berusaha melarikan diri sejauh mungkin setelah meledakkan bom, maka Tsarnev bersaudara tidak. Mereka tetap di Boston.

Bahkan mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasa, seperti pergi ke gym, memeriksa mobil di bengkel. Khusus untuk Dzhokhar, dia sempat ke pesta kampus.

Padahal selama selang waktu tiga hari itu, mereka bisa kabur ke luar negeri.

Kehabisan Uang

Saat Dzhokhar membajak mobil Mercedes pada Selasa malam waktu Boston, ternyata dia sedang kehabisan uang. Bahkan si pemilik mobil yang disandera sempat diambil ATM-nya dan dimintai pin. Uang US$ 800 pun disita.

Melihat hal ini, sepertinya aksi kedua pelaku itu tak terencana. Wajar saja mereka bisa langsung ditangkap polisi tak lama setelah ledakan.
Halaman 2 dari 6
(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads