Orang Tua Tersangka Bom Boston Diinterogasi Diplomat AS

Orang Tua Tersangka Bom Boston Diinterogasi Diplomat AS

- detikNews
Rabu, 24 Apr 2013 19:02 WIB
Ibu kedua tersangka, Zubeidat (kanan) (Reuters)
Moskow - Sejumlah perwakilan dari Kedubes Amerika Serikat di Moskow, khusus mengunjungi Dagestan terkait penyelidikan kasus bom Boston. Mereka bertemu langsung dengan orang tua kedua tersangka bom Boston dan mewawancarainya.

Orang tua Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, yakni Anzor dan Zubeidat memang sudah bercerai, namun keduanya tinggal di Dagestan, yang ada di wilayah North Caucascus, Rusia.

"FBI menerima kerjasama dari pemerintah Rusia dalam penyelidikan pengeboman maraton Boston," ujar seorang pejabat pada Kedubes AS di Moskow, kepada AFP, Rabu (24/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rombongan dari Kedubes AS di Moskow bepergian ke Dagestan, kemarin (23/4), sebagai bagian dari kerjasama dengan pemerintah Rusia untuk mewawancarai orang tua tersangka," imbuh pejabat yang enggan disebut namanya ini.

Namun sayangnya, pejabat tersebut enggan menjelaskan apakah rombongan dari Kedubes AS masih berada di Dagestan hingga saat ini. Termasuk juga apakah wawancara dengan orang tua kedua tersangka sudah selesai dilakukan atau belum.

Perjalanan delegasi Kedubes AS ke Dagestan ini dilakukan di tengah-tengah banyaknya pertanyaan, terutama dari parlemen AS, mengenai lolosnya pengawasan aparat AS terhadap tersangka Tamerlan yang pernah mengunjungi Dagestan, setahun sebelum ledakan terjadi.

Tamerlan diketahui menghabiskan waktu selama 6 bulan pada tahun 2012 lalu, untuk berpergian ke Dagestan dan Chechnya. Terhadap kunjungan ini, FBI yang sebenarnya telah memasukkan nama Tamerlan ke daftar pengawasannya, lalai melakukan pemantauan. Sejumlah anggota parlemen AS meyakini sesuatu terjadi pada Tamerlan semasa dia berpergian ke Dagestan saat itu.

Kakak-beradik, Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, dinyatakan sebagai tersangka pelaku ledakan bom saat event Boston Marathon pada Senin (15/4) lalu. Keduanya berasal dari Chechnya dan tinggal di wilayah Cambridge, Boston.

Tamerlan tewas usai baku tembak dengan polisi yang mengejar mereka pada Kamis (18/4) malam waktu setempat. Sedangkan Dzhokhar berhasil ditangkap dalam keadaan hidup pada Jumat (19/4) malam waktu setempat. Kini Dzhokhar masih menjalani perawatan di rumah sakit dengan pengawalan ketat polisi.

Baik ayah maupun ibu Tsarnaev bersaudara telah memberikan pernyataan ke media atas kasus yang melibatkan kedua anak mereka. Meski diwawancarai media secara terpisah, keduanya meyakini bahwa anak-anak mereka tidak bersalah.

(nvc/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads