Hal ini disampaikan Abraham saat menjadi pemateri utama dalam Simposium Anti Korupsi Aceh 2013 yang diselenggarakan Sekolah Antikorupsi Aceh dan Universitas Muhammadiyah Aceh di Aula Kampus Universitas Muhammadiyah Banda Aceh, Selasa (23/4/2013).
Menurut Abraham, korupsi di Indonesia telah meluas secara sistematik di berbagai tingkatan baik pusat, daerah yakni ekskutif, legislatif maupun yudikatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abraham menjelaskan, ketika korupsi meningkat, maka akan menyebabkan naiknya angka kemiskinan di Indonesia dari tahun ke tahun. Selain itu juga berdampak kepada angka pengangguran.
"Jika korupsi di Indonesia tidak ditangani langsung, maka kemiskinan, pengangguran dan kejahatan alam akan terus merajalela, ”sebutnya.
"Ini belum lagi termasuk utang negara yang mencapai 1.900 triliun rupiah. Bayangkan setiap bayi yang lahir di Indonesia akan menanggung utang tersebut," tuturnya.
Abraham menambahkan, saat ini permasalahan korupsi bukanlah masalah lokal saja, kini sudah menjadi fenomena transnasional yang mempengaruhi semua lapisan masyarakat.
"Sehingga mendorong perlunya kerjasama internasional dalam hal pencegahan dan pemberantasan korupsi," imbuh dia.
Untuk menekan itu semua, ia berharap peran masyarakat untuk selalu melakukan pengawasan. "Apabila ada penyimpangan segera lapor ke pihak kepolisian, kejaksaan dan KPK," ajak Abraham.
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini