"Assad menggunakan senjata kimia di Suriah," ujar Brigadir Jenderal Itai Brun, yang merupakan Kepala Analisis dan Riset Divisi Intelijen Militer Israel, seperti dilansir AFP, Selasa (23/4/2013).
Brun menyampaikan hal ini di hadapan konferensi keamanan tahunan INSS yang digelar di ibukota Tel Aviv. Dalam pernyataannya, Brun bahkan menyebutkan gejala yang dialami oleh orang-orang yang keracunan sarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Senjata kimia apa? Ternyata sarin," imbuhnya.
Awalnya, Sarin digunakan sebagai pestisida pada tahun 1938 lalu di Jerman. Namun kemudian, zat kimia ini diklasifikasikan sebagai senjata kimia pemusnah massal oleh PBB. Sarin yang tidak berwarna dan tidak berbau ini, dikenal sebagai zat kimia yang sangat berbahaya.
Jika terkena pada manusia, Sarin akan langsung menyerang saraf. Jika terpapar dalam dosis tinggi, Sarin bisa melumpuhkan seluruh saraf yang ada di paru-paru dan menghambat sekresi tubuh, sehingga korbannya akan merasa sesak napas dan merasa seperti tenggelam karena paru-parunya dipenuhi lendir dan liur.
(nvc/ita)