Pebalap Sepeda Tolak Santunan dari Lion Air

Pebalap Sepeda Tolak Santunan dari Lion Air

- detikNews
Selasa, 23 Apr 2013 17:31 WIB
Jakarta - Risa Suseanty, penumpang dalam pesawat Lion Air yang jatuh di laut dekat Bandara Ngurah Rai Bali, menolak santunan yang diberikan pihak maskapai. Rasa trauma yang dialami pembalap sepeda nasional jadi alasan utama menolak santunan dari pihak Lion Air sebesar Rp 55 juta

"Saya ke sini hanya memenuhi undangan saja. Saya mau nanya sama mereka maksud (undangan) ini," ujar Risa saat ditemui di Arion Swiss-bel Hotel, Jalan Otista, Kota Bandung, Selasa (23/4/2013).

Ia mengaku memilih meunggu hasil penyelidikan KNKT soal penyebab kecelakaan pesawat itu. Setelah itu, baru ia akan menentukan sikap akan mengambil langkah apa. "Saya sudah punya lawyer sendiri," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Risa, uang tidak bisa menghilangkan traumanya naik pesawat. Sehingga ia tidak melihat uang Rp 55 juta sebagai 'obat'. "Kalau Rp 55 juta, dengan berapa kali balap saya bisa dapat. Tapi bukan itu masalahnya, bukan soal uang," paparnya.

Dalam insiden gagal mendarat itu, Risa mengaku tidak mengalami banyak luka. Hanya memar di beberapa bagian tubuhnya dan itu sudah diobati di rumah sakit.

Usai kecelakaan, Risa kembali ke Bandung menggunakan pesawat Air Asia pada Senin (15/4/2013). "Saya di pesawat nangis sepanjang perjalanan," ucapnya.

Risa sendiri pergi ke Bali bersama suaminya, Steven Wong. Ia ke sana untuk menghadiri sebuah acara sebagai motivator salah satu perusahaan swasta.

Berbeda dengan Risa, Nining (28), ia menerima santunan dari Lion Air. "Sebenarnya santunan ini bukan berarti obat yang bisa menyembuhkan trauma," paparnya.

Tapi dengan berbagai pertimbangan, ia memilih mengambil santunan itu. Saat menggunakan pesawat itu, perempuan yang tinggal di Bandung ini bertujuan pergi ke Mataram untuk menyusul suaminya yang bekerja. Pesawat itu transit di Bali, dan justru jatuh ke laut.


(ors/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads