Saksikan! Hampir 2/3 Matahari 'Dimakan Raksasa' pada 10 Mei 2013

Saksikan! Hampir 2/3 Matahari 'Dimakan Raksasa' pada 10 Mei 2013

- detikNews
Selasa, 23 Apr 2013 16:57 WIB
(dok Reuters)
Jakarta - Sebagian Matahari 'dimakan raksasa' pada 10 Mei 2013. Yap, 'dimakan raksasa', istilah orang zaman dulu untuk gerhana, yang kali ini terjadi pada Matahari ini hanya bisa dilihat di Indonesia, Filipina, Australia dan wilayah Pasifik. Catat!

Sebenarnya, gerhana Matahari ini masih rangkaian fenomena alam dari gerhana Bulan pada 26 April 2013. Demikian dipaparkankan Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan sekaligus peneliti astronomi dan astrofisika LAPAN Thomas Djamaluddin.

"Ini adalah saat Bulan, Matahari dan Bumi berada dalam kondisi satu garis. Saat Bulan purnama, Bumi menghalangi Matahari sehingga Bulan terlihat tergelapi walau sedikit. Nah, 2 minggu kemudian, Bulan berada di antara Bumi dan Matahari sehingga Matahari terhalang Bulan dan terlihat menghitam sebagian," jelas Thomas ketika berbincang dengan detikcom, Selasa (23/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerhana Matahari ini akan bersifat sebagian, tak semua bagian matahari tertutup bayangan Bulan. Menariknya, fenomena alam ini hanya bisa disaksikan di Indonesia, Filipina, Australia dan kawasan Samudera Pasifik pada saat Matahari terbit.

"Bergantung lokasi, yang tidak mengalami wilayah Sumatera bagian utara. Jawa mengalami saat matahari terbit," imbuhnya.

Thomas menjelaskan, di Jakarta, pada saat Matahari terbit sudah mengalami gerhana 35%. Artinya penduduk Jakarta akan melihat Matahari pagi tertutup sepertiga bagiannya dari pukul 06.00 - 06.26 WIB.

"Cukup lama ya, sekitar 30-an menit. Matahari nanti bentuknya seperti tanduk, sebagian yang gelap," tuturnya.

Bergeser ke tengah, Makassar, Sulsel, akan bisa menyaksikan gerhana Matahari 43 persen, yang artinya 2/5 bagian Matahari tertutup bayangan Bulan. Matahari di Makassar ini saat terbit sudah mengalami gerhana yang akan berakhir pukul 07.38 Wita.

Di Manado, Sulut, Matahari sudah mengalami gerhana saat terbit, yang bisa diamati mulai pukul 05.50 - 07.40 Wita. Di Manado, gerhana Matahari akan terlihat 51% alias menutup separuh permukaan Matahari.

Nah, di Jayapura, adalah wilayah Indonesia yang bisa menyaksikan gerhana Matahari hingga 62% alias 2/3 piringan Matahari akan tertutup. Dimulai dari 06.37 - 08.22 WIT.

Sedangkan di Australia dan Pasifik, Matahari akan terlihat cincin. Gerhana Matahari ini sudah tak bisa dilihat saat mencapai Pantai Barat AS, hanya di perairan Pasifik saja.

Karena gerhana Matahari terjadi saat di bawah ufuk, maka tak perlu alat bantu untuk melihatnya. Cukup dengan mata telanjang.

"Kita bisa melihat sinar Matahari kemerah-merahan. Bagi penggemar fotografi, Matahari berbentuk tanduk ini akan menarik, Matahari tidak bulat sempurna," jelas Thomas.

(nwk/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads