Jokowi Nge-tweet 'Mencabut Kumis Harimau', Apa Maksudnya?

Hari ke-190 Jokowi

Jokowi Nge-tweet 'Mencabut Kumis Harimau', Apa Maksudnya?

- detikNews
Selasa, 23 Apr 2013 16:27 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) jarang meng-update status akun twitternya. Tetapi semalam, pemilik akun @Jokowi_do2 menulis seputar kumis harimau.

"Kok ngurusi tweetku, ngapain sih? Hahaha....," kata Jokowi saat ditanya tentang status twitternya yang ditulisnya 18 jam lalu di Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2013).

Jokowi lalu bersedia berbagi cerita di balik maksud tweetnya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, untuk menyelesaikan masalah sangat sulit. Untuk itu, diperlukan memahami masalah tersebut secara detil dan mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, lalu dikerjakan dengan penuh kesabaran.

"Kalau mau cabut bulu harimau itu, bisa dilakukan tapi harus ngerti dia kapan tidur, kapan bangun, kapan nggak marah. Harus diketahui secara jelas, kelemahan dia apa dan kita harus sabar, dilihat terus. Oooh.. Cabut," kata Jokowi.

Harimaunya siapa, Pak? "Aduuuh... gimana sih. Kalau ada masalah-masalah tadi," jawab Jokowi.

Jokowi memastikan yang dimaksudnya bukan tertuju kepada seseorang melainkan cara mengatasi masalah besar.

"Bukan. Masalah-masalah terutama masalah besar perlu ditangani dengan cara-cara seperti itu dan itu butuh keberanian. Ya termasuk yang gede-gede, yang memutuskan sesuatu kayak MRT, monorel," papar Jokowi.

Jokowi memang jarang berkicau belakangan ini. Sebelum tweet soal kumis harimau, kicauan terakhir mantan wali kota Solo itu adalah tanggal 23 Maret 2013 lalu.


(aan/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads