Seperti dilansir AFP, Selasa (23/4/2013), bentrokan ini terjadi ketika tentara pemerintah memasuki wilayah Hawijah, Kirkuk sebelah barat. Di wilayah tersebut, para demonstran terus menggelar aksi protes yang telah dimulai sejak Januari 2013 lalu.
Salah satu pejabat militer Irak yang berpangkat Brigadir Jenderal menuturkan, beberapa anggota militan Sunni setempat yang dikenal dengan nama Tentara Naqshbandiya, menyusup di antara demonstran. Pejabat ini menyatakan, pihaknya terpaksa melepas tembakan karena anggota militan tersebut melakukan serangan terlebih dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pejabat ini, bentrokan juga menewaskan 2 tentara Irak dan melukai 7 tentara lainnya. Total korban tewas mencapai 27 orang, sebagian besar warga sipil.
Unjuk rasa yang berlangsung di wilayah Hawijah ini sudah berlangsung lebih dari 4 bulan. Para demonstran ini turun ke jalanan dan menyerukan agar Perdana Menteri Nuri al-Maliki mundur dari jabatannya.
Mereka juga mengutuk serangan terhadap warga komunitas Sunni di Irak, yang disebut-sebut didalangi pemerintah Irak yang didominasi kaum Syiah.
(nvc/ita)