"Acara ini nanti merupakan konferensi yang holistik tidak hanya membahas masalah gunung api saja, tapi juga aspek budaya masyarakat, pariwisata dan penanganan bencana," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr Surono, usai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di kantor gubernur, Kepatihan, Selasa (23/4/2013).
Selain Indonesia, sebenarnya ada beberapa negara yang juga mengajukan diri menjadi tuan rumah. Di antaranya Perancis dan Islandia yang aktivitas gunung apinya sempat menutup Eropa. Ada juga negara yang mundur menjadi tuan rumah. Akhirnya panitia memilih Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Merapi sudah dikenal menjadi laboratorium gunung di dunia dengan dikenal tipe Merapi," imbuhnya.
Mbah Rono mencontohkan keberhasilan Indonesia saat menangani erupsi Merapi 2010. Meski ada korban jiwa, tindakan Indonesia dinilai berhasil dari sisi mitigasi dan penanganan pengungsi.
"Itu bisa menjadi wahana pembelajaran," katanya.
Dalam pertemuan tertutup selama lebih dari 2 jam, Surono hadir bersama Rektor UGM Prof Dr Pratikno, MSoc, Bupati Sleman Sri Purnomo. Konferensi internasional rencananya akan digelar di kampus UGM pada September 2014.
(bgs/try)