Menurut cacatan kepolisian setempat seperti dilansir CNN, Selasa (23/4/2013), Katherine "menangis histeris" saat menelepon 911 dan melaporkan dirinya telah dipukul kekasihnya pada 28 Juli 2009 sore waktu setempat.
Laporan penangkapan itu ditulis oleh perwira polisi Cambridge Angela Pereira. Tamerlan mengatakan pada Pereira dan polisi lainnya bahwa kekasihnya "berteriak-teriak padanya gara-gara seorang wanita lain."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak jelas sampai berapa lama Tamerlan ditahan dalam kasus itu.
Di mata teman-teman dekat Katherine, Tamerlan dianggap sebagai pria yang sangat menguasai dan memanipulasi wanita cantik itu. Hal tersebut disampaikan beberapa wanita yang merupakan teman dekat Katherine kepada media NPR.
"Mereka menyebut Tamerlan sangat menguasai dan sangat memanipulasi teman mereka (Katherine)," demikian dilaporkan NPR. "Mereka bilang dia agresif dan pemarah. Dia kerap menghinanya. Dia akan memanggilnya pelacur dan wanita jalang," imbuh NPR.
Bahkan saat pasangan itu bertengkar, Tamerlan akan mengamuk dan kadang-kadang melemparkan furnitur dan benda-benda lain.
Menurut teman-teman Katherine tersebut, wanita itu menarik diri dan putus hubungan dengan teman-temannya setelah dirinya hamil. Tamerlan dan Katherine memiliki seorang anak perempuan yang kini berumur 3 tahun.
(ita/ita)