Hampir tiap hari Nenek Nur menggendong cucunya yang tidak bisa berjalan ini dari kediamannya di daerah Semplak, Bogor, menuju RSCM di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat. Dari rumah, Nur naik angkot dua kali lalu naik kereta di Stasiun Bogor.
Cucu Nur menderita cerebral palsy yaitu suatu kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, kemampuan berpikir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugandi, salah seorang penumpang KRL Commuter Line yang pernah bertemu dengan Nur, kepada detikcom, Senin (22/4/2013).
Sugandi mengatakan, untuk menuju RSCM, Nur berangkat dari rumahnya pada pukul 05.00 WIB. Nur yang tak muda lagi itu selalu menggunakan KRL Ekonomi yang tarifnya cukup murah.
Namun suatu hari kereta ekonomi mengalami kerusakan sehingga Nur terpaksa naik ke KRL Commuter Line, yang juga ditumpangi Sugandi.
"Pas naik Commuter Line nenek itu ketemu saya terus saya tanya-tanya," kata Sugandi.
Praktisi IT yang berkantor di Jl Sudirman, Jakarta, itu mengatakan saat menaiki KRL Commuter Line tiket yang dipegang Nur masih berupa tiket kereta ekonomi. Dia kemudian membantu Nur agar bisa naik KRL Commuter Line bertiket Rp 9.000 tersebut menuju RSCM.
"Dia sudah biasa naik KRL ekonomi dan sudah banyak kenal orang-orang di kereta itu," katanya.
Sugandi pernah berkunjung ke kediaman Nur di kawasan Semplak. Nur tinggal di rumah petak bersama suami dan cucunya. Untuk bisa bertahan hidup biasanya dia menjual makanan untuk anak-anak. Sedang ayah cucunya itu sudah meninggal. Suganti tidak mengetahui keberadaan ibu cucu Nur tersebut.
"Saya waktu itu menghubungi KRL Mania (komunitas pengguna KRL-red) untuk bisa membantu Nenek Nur. Siapa tahu PT KAI punya kegiatan CSR sehingga bisa menggratiskan ongkos buat nenek itu," katanya.
Sugandi paham betul penjuangan Nenek Nur merawat cucunya karena salah satu anaknya juga menderita masalah yang hampir sama.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap Nenek Nur yang tak kenal putus asa mencari pengobatan untuk cucu tersayangnya, KRL Mania lantas menggalang dana lewat page di Facebook.
(nal/nrl)