"Kemarin partai sudah mengirim surat resmi kepada panglima TNI, dan surat itu sudah ditandangani oleh ketua umum," ujar Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo saat menyerahkan DCS di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2014).
Tjahjo mengatakan kantor DPP PDIP termasuk dalam lambang partai. Sehingga insiden tersebut menyinggung harga diri partai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara terpisah di Gedung DPR RI, Wasekjen PDIP Achmad Basarah mengatakan pengiriman surat kepada Panglima TNI ditujukan untuk pembenahan internal agar para prajurit TNI tidak mudah tersulut emosi dan menunjukkan kekuatan fisiknya.
"Apalagi mengancam masyarakat sipil atau mengancam kantor parpol yang merupakan simbol demokrasi," kata Basarah.
Basarah berharap peristiwa yang terhadi di depan kantor DPP PDIP tersebut harus menjadi peristiwa terakhir dan tidak akan terjadi lagi di kantor parpol mana pun. Sebab tindakan itu mengganggu simbol demokrasi berlawanan dengan reformasi TNI
Basarah menambahkan, saat ini memang TNI sedang disorot dengan banyaknya kasus yang melibatkan oknum tentara. Oleh karena itu, seharusnya TNI jangan lagi menunjukkan sifat arogansinya kepada masyarakat agar nama TNI tidak semakin buruk.
"Kalau perilaku oknum TNI ini merata di seluruh Indonesia, ancaman kekerasan ini akan menggangu ketentraman masyarakat," imbuh Basarah.
(spt/mpr)