UN Lama Berakhir, Siswa SMP Perdana Dilarang Pulang

UN Lama Berakhir, Siswa SMP Perdana Dilarang Pulang

- detikNews
Senin, 22 Apr 2013 14:04 WIB
Semarang, - Sudah berjam-jam sejak usainya hari pertama Ujian Nasional (UN), murid SMP Perdana Semarang tak kunjung ke luar dari gedung sekolahnya. Tidak ada penjelasan dari pihak pengelola sekolah. Puluhan orang tua yang menjemput anaknya pun jadi gelisah.

Nailah adalah salah seorang orang tua siswa yang datang menjemput putranya. Sudah lebih dari dua jam menunggu, namun anaknya tidak juga keluar dari gedung sekolah.

"Jam 10.00 seharusnya pulang. Ini enggak tahu kenapa di dalam, soalnya anak-anak enggak boleh membawa handphone," kata Nailah di depan pintun gerbang SMP Perdana, Jl Kijang, Semarang, Senin (22/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita berkerudung itu pun memutuskan untuk meninggalkan sekolahan dan kembali nanti. Hal senada diungkapkan orang tua siswa lainnya, Samsuri. Ia juga memutuskan pulang karena tidak tahu kapan anaknya akan diperbolehkan pulang dan belajar untuk ujian besok.

Puluhan orang tua murid yang juga sejak pukul 10.00 pagi menunggu memutuskan untuk pulang. Sebagian menunggu di warung tidak jauh dari sekolahan. Sementara itu dari pihak yayasan yang enggan disebutkan namanya mengaku kalau para siswa baru akan di perbolehkan pulang pukul 17.30 WIB.

"Iya sampai 17.30. Jadi kenapa masih di sini? Di sini enggak ada uangnya," usir pria berkumis itu kepada sejumlah orang yang menunggu di depan sekolahan.

Plt Walikota Semarang, Hendrar Prihadi melakukan sidak di sekolahan yang selama dua tahun masuk rangking 10 besar nilai UN SMP se-Jawa Tengah itu. Sidak tersebut dilakukan setelah mendengar adanya laporan 13 pengawas yang ditolak pagi tadi.

Sejumlah panitia pelaksana UN Kota Semarang termasuk ketua panitia, Taufik Hidayat sejak pagi tadi tidak diijinkan masuk. Baru setelah Plt Walikota Semarang tiba, orang-orang yang sejak pagi menunggu diperbolehkan masuk ke sekolahan. Namun tidak berapa lama, gerbang sekolah kembali ditutup dan rapat tertutup antara Plt Walikota Semarang, Dinas Pendidikan, dan pihak sekolah dilakukan di gedung kantor yang berada di seberang gerbang sekolah.

Diketahui, pihak SMP Perdana tidak mengirimkan 26 pengawas yang sudah menjadi kewajibannya hingga UN dimulai. Lalu 13 dari 26 pengawas yang dikirim ke SMP Perdana pun ditolak dengan alasan pihak SMP Perdana merasa keberatan karen semua pengawas berasal dari sekolah negeri. Kemudian Disdik menukar 13 pengawas yang ditolak dengan pengawas dari sekolah swasta di SMP N 9 Semarang.

Menurut Plt Walikota Semarang dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin semua hal tersebut terjadi karena miss communication. Meski demikian keduanya belum bersedia menjelaskan apa yang menjadi permasalahan miss communication.

"Sudah kita temukan antara yayasan dan Kepala sekolah dan semuanya. Ada miss communication tadi. Tadi pagi pengawas tidak bisa masuk, kata Yayasan karena belum ada ijin," kata Hendrar.

Untuk sanksi kepada pihak Sekolah, menurut Hendrar belum perlu dilakukan karena UN masih tetap berjalan sesuai jadwal. "Sanksi ini saling menghargai. Kalau pihak sekolah tidak mau menjalankan UN ya baru kami beri sanksi," tandasnya.

"Yang terpenting UN hari ini lancar," timpal Bunyamin.

(alg/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads