Menurut Manajer Humas PT Angkasa Pura II Kristanto, kabut itu merupakan kondisi cuaca di pagi hari, bukan kebakaran hutan. Pada pukul 06.00 WIB jarak pandang hanya 100 meter, sejam kemudian meningkat 400 meter dan pada pukul 08.00 WIB meningkat 600 meter.
"Karena itu pesawat-pesawat tidak berani landing. Akibatnya 1 pesawat Mandala dari Jakarta divert ke Medan yang seharusnya mendarat ke Pekanbaru," jelas Kristanto yang dikonfirmasi detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bukan karena ada kebakaran atau kabut asap," tegas Kristanto.
Sementara Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru Ibnu Hasan dalam perbincangan dengan detikcom menjelaskan pihaknya mengontak semua maskapai dan bandara yang bertujuan ke Pekanbaru pada pagi hari bahwa jarak pandang masih terbatas sehingga belum bisa dilakukan pendaratan.
Selain Mandala yang dialihkan ke Medan, pesawat Lion Air dari Jakarta yang seharusnya mendarat di Pekanbaru pada pukul 06.55 WIB akhirnya mendarat pada pukul 10.20 WIB. Begitu juga Air Asia yang seharusnya mendarat pukul 08.05 WIB harus menunda keberangkatan dari Bandung selama 2 jam. Wings Air yang seharusnya mendarat di Pekanbaru pukul 08.25 WIB dari Batam baru bisa mendarat pukul 09.50 WIB.
Sedangkan menurut Kristanto, pesawat pertama yang mendarat setelah jarak pandang normal adalah Sky Airlines dari Medan.
Di Pekanbaru sendiri, imbuh Hasan, ada 3 penerbangan pagi yang harus tertunda keberangkatannya.
Pertama pesawat Wings Air dengan tujuan Batam yang seharusnya berangkat pukul 06.00 harus tertunda hingga pukul 08.25 WIB. Selanjutnya Lion Air tujuan Jakarta juga mengalami penundaan, begitu juga dengan Garuda Indonesia. Ketiga pesawat ini rata-rata seharusnya berangkat pada pukul 06.00 - 06.30 WIB.
(nwk/nrl)