Diberitakan Guardian, Senin (22/4/2013), Berti adalah salah seorang peserta lari maraton Boston. Bersama istrinya, dia termasuk salah satu yang dekat dengan lokasi ledakan. Namun tak mengalami cedera.
Berti ikut lari maraton untuk mengumpulkan dana amal bagi anak-anak yang mengalami penyakit tak terdiagnosa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya langsung tahu itu bom. Pas ledakan kedua terjadi, ribuan orang berlari," sambungnya.
Total ada 3 orang tewas akibat insiden tersebut. Sekitar 176 orang terluka, termasuk wanita yang berada di samping istri Berti.
Keluarga Berti langsung bertemu tak lama setelah kejadian. Lalu, mereka meninggalkan Boston keesokan harinya kembali ke Texas.
Dua hari berselang, Berti pun kembali bekerja. Namun saat sedang dalam perjalanan dari Dallas, siapa sangka, dia melihat dan merasakan ledakan kedua dalam hidupnya.
"Ini pasti bercanda!" pikirnya.
Dia melihat ada bola api raksasa yang menghantam mobilnya. "Reaksi saya berikutnya adalah langsung keluar mobil karena ada sesuatu yang menimpa mobil saya, beberapa serpihan datang dari langit," sambungnya.
Total korban ada 12 orang yang sudah dipastikan tewas. Sebagian ada yang terluka di insiden ledakan pabrik pupuk tersebut.
Usai kejadian, Berti langsung shock dan mengontak istrinya.
"Dia bilang: Sayang, ada apa dengan nasibmu? Kenapa kamu ada di semua tempat ini?" ujar Berti menirukan ucapan istrinya.
"Saya tidak percaya ini. Ini keajaiban," sambungnya.
(mad/nrl)