Jalan yang terhalang puing atau rusak karena gempa menyulitkan masuknya bantuan ke wilayah yang parah akibat bencana yakni desa-desa di bukit dimana sebagian besar penduduknya adalah petani padi dan palawija di ladang yang bertingkat-tingkat.
Kevin Xia dari Palang Merah Cina menyebut : "Perbekalan sulit masuk karena kemacetan parah. Sebagian besar bantuan terpaksa mengantri di perjalanan."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementrian urusan Sipil Cina menyebut jumlah korban yang diduga tewas atau hilang sampai Minggu (21/4) sudah lebih dari dua ratus orang.
Tenda darurat didirikan di sekitar bangunan rumah sakit di kota terdekat dari lokasi pusat gempadi Yaan untuk merawat para korban.
Gunung hidup
Siang hari setelah kejadian Perdana Menteri Cina Li Keqiang langsung meninjau upaya penyelamatan sabtu, dan menyebut langkah ini merupakan tugas pertama kita.Li, yang datang ke lokasi dengan helikopter, mengunjungi lokasi rumah sakit dan tenda darurat, juga memanjat puing untuk mendapat gambaran situasi setempat.
Gempa hebat ini menyebabkan banyak desa setempat hancur, sementara beberapa kali gempa susulan cukup kuat membuat korban makin panik dan putus asa.
"Rasanya seperti gunung tiba-tiba hidup," kata seorang korban usia lanjut yang lengannya patah dan rumahnya remuk seperti dikutip kantor berita AFP.
Cina juga mendapat sejumlah tawaran bantuan dari berbagai negara termasuk Jepang, meski kedua negara tengah dililit persoalan batas wilayah yang menyulut ketegangan politik dan ekonomi.
Beijing menolak tawaran tersebut sementara ini, namun menambahkan akan menghubungi Tokyo jika nanti membutuhkan bantuan.
Sejauh ini menurut Chen Yong, wakil direktur pemerintah kota Yaan, jumlah korban mungkin terus bertambah, terutama dari wilayah di gunung-gunung yang sulit dijangkau.
"Di wilayah perkotaan sebagian besar korban sudah dilaporkan, tetapi di pegunungan sangat mungkin kami kurang memahami situasinya."
(bbc/bbc)