"Dari pengamatan kami pagi ini, sebagian pengungsi sudah mulai meninggalkan tempat-tempat pengungsian, namun masih ada juga yang bertahan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Jawa Tengah, Tarsiman, kepada wartawan, Minggu (21/4/2013).
Fauzan (55), warga Desa Kepakisan yang mengungsi di posko pengungsian Balai Desa Dieng Wetan mengatakan bahwa dia pulang untuk melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap, pemerintah memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak.
"Kalau ada bantuan dari pemerintah jelas sangat berarti untuk kami, karena sampai saat ini kami masih takut untuk menempatinya," ujarnya.
Gempa bumi terjadi Jumat sekitar pukul 18.58 WIB. Sejak pukul 19.00-20.03 WIB, terekam 160 kali gempa dan terasa hampir di seluruh wilayah Dataran Tinggi Dieng dengan skala MMI III-V.
Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Ahmad Lani, menyatakan gempa yang mengguncang Dataran Tinggi Dieng berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR). Pusat gempa berada di 7,29 lintang selatan dan 109,88 bujur timur atau 11 kilometer barat laut Wonosobo dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa ini termasuk gempa tektonik dan diperkirakan pusatnya berada di Desa Tanji Gugur, Kecamatan Bawang. Getaran gempa terasa di Banjarnagera, Wonosobo, Batang dengan durasi 5-30 detik per gempa.
(arb/nrl)