Oops! Saat Media 'Kepeleset' Terkait Bom Boston

Oops! Saat Media 'Kepeleset' Terkait Bom Boston

- detikNews
Minggu, 21 Apr 2013 10:45 WIB
Fox dan aktris Zooey Deschanel
Boston - Selain aparat keamanan, media massa adalah kelompok yang tegang dalam operasi perburuan tersangka bom Boston. Kompetisi sesama media yang tinggi dan tekanan untuk terus mendapatkan update terkini untuk pembaca/penonton, tak ayal membuat awak media sesekali 'terpeleset'.

Pada Jumat malam, kebuntuan perburuan polisi terhadap tersangka yang disiarkan secara real time oleh berbagai televisi di Kota Watertown,menimbulkan kebingungan di kalangan sejumlah reporter. Putus asa atau rasa jengkel wajar bila muncul.

Bahkan seorang koresponden New England Cable News keceplosan memperlihatkan frustasinya dan terdengar saat on air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika presenter veteran NBC Brian William meminta update situasi di Watertown kepada televisi lokal itu, seorang reporter yang tidak disebut namanya terdengar berkata,"Oh kamu tidak mendengar? Well, I don't know sh*t."

Atas pernyataan itu, William buru-buru meminta maaf dan menyalahkan New England Cable News atas masuknya kata tidak pantas itu. "Kami mohon maaf atas bahasa yang tidak sengaja ditayangkan," ujarnya. Demikian diberitakan Daily Mail, Minggu (21/4/2013).

Kesalahan yang memalukan juga dilakukan Fox 4 Dallas-Fort Worth saat menulis teks di layar televisi. Sebelum pukul 2 siang, saat perburuan tersangka Dzokhar Tsarnaev yang berusia 19 tahun sedang terjadi di Watertown dan Cambridge, para penonton televisi itu bisa membaca teks yang berbunyi: 'Marathon Bombing, dia adalah Zooey Deschanel yang berusia 19 tahun.'

Zooey Deschanel merupakan aktris 33 tahun, pemeran film sitkom "New Girl" di jaringan Fox. Namanya turut disebut dalam bom Boston jelas membuat bintang film ini kebingungan. Dia pun mengklarifikasinya lewat twitter: 'Whoa! Epic closed captioning FAIL!'

Masih ada media lain yang 'terpeleset'. Seperti New York Post yang ketika bom Boston baru saja terjadi melaporkan bahwa sedikitnya 12 orang tewas dan nyaris 50 orang terluka dalam serangan itu. Sementara, jumlah korban sebenarnya adalah 3 orang tewas dan lebih 170 terluka.

Tabloid ini juga bertanggung jawab atas laporan tidak berdasar yang menyebut pemuda Saudi berusia 20 tahun di bawah penjagaan aparat di RS. Media ini bahkan menjadikan cover foto yang menggambarkan dua pria (Bag Men, Feds Seek The Two) sebagai terduga bom. Padahal mereka adalah orang yang tidak bersalah. Bag men adalah bahasa slang dari kriminal.

Media yang terpeselet lainnya adalah CNN yang menyebut FBI telah menangkap seorang tersangka hari Kamis. Misinformasi ini disitir juga oleh Fox News, AP dan The Boston Globe, yang kemudian menarik kembali laporan itu.

Mengutip dari sumber anonim yang dekat dengan penyelidikan tersebut, reporter CNN John King menghabiskan waktu 1 jam untuk berspekulasi terhadap identitas tersangka yang ditangkap. Namun kemudian dia menarik informasi tersebut dengan alasan bahwa kesalahan itu terjadi akibat miskomunikasi dengan pejabat penegak hukum.
Maklum, reporter juga manusia....


(nrl/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads