Peluk hangat Kuswito, yang tiba dari perantauannya di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Sabtu (20/4) dini hari tadi, langsung tercurahkan kepada Tasripin yang selama ini mengasuh ketiga adiknya. Kuswito tak bisa membendung air mata yang menetes saat melihat keempat anaknya. Suasana haru tersebut disaksikan langsung Bupati Banyumas, Achmad Husein beserta istri.
"Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang membantu Tasripin selama ini," ujar Kuswito seraya memangku Riyanti (6 tahun) putri satu-satunya, Sabtu (20/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya kerja di desa, penghasilannya hanya Rp 15 ribu sehari sebagai petani dan itu tidak mencukupi kebutuhan keluarga. Karena itu saya memutuskan untuk bekerja di Kalimantan," paparnya.
Kuswito menuturkan, selama bekerja di Kalimantan, dia mendapat penghasilan yang lebih baik. Dalam dua minggu, dia bisa menghasikan sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta yang separuhnya dikirimkan untuk menghidupi anaknya di desa. "Tapi ternyata uang yang saya kirim melalui bank ke kakak saya masih kurang untuk memenuhi kebutuhan anak-anak," ujarnya.
Selama ini, dia mengaku tidak mengetahui kalau anaknya Tasripin ramai dibacarakan masyarakat luas. Kuswito baru mengetahui kabar itu ketika dihubungi kakaknya, Nasiati dan salah satu staf pemerintahan Kabupaten Banyumas. "Saya ditelepon dan disuruh pulang karena Pak Bupati meminta saya untuk pulang," tuturnya.
(trq/trq)