Warga Boston lainnya hingga turun ke jalanan dan bersorak: "USA! USA!" Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/4/2013), ratusan warga Boston merayakan penangkapan Dzhokhar ini dengan turun ke jalanan.
Kepala kepolisian Boston, Ed Davis menuturkan, warga yang ada di sekitar lokasi penangkapan menyambut dengan tepuk tangan. Mereka bisa bernapas lega mulai saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian setempat menutup akses bagi angkutan umum yang masuk dan keluar dari wilayah Watertown. Pusat-pusat komersial diimbau untuk tidak beroperasi sementara pengejaran dilakukan. Gubernur Massachusetts Deval Pattrick bahkan memerintahkan agar semua armada bis dan kereta api yang masuk ke wilayah Boston berhenti beroperasi.
Proses pengejaran dan penangkapan tersangka kedua yang masih berusia 19 tahun ini, menurut warga setempat, sempat diwarnai baku tembak. Polisi menggunakan granat cahaya untuk mengalihkan Dzhokhar yang kepergok bersembunyi di dalam perahu milik warga setempat, sebelum akhirnya menangkapnya.
"DITANGKAP!!! Pengejaran berakhir. Penyisiran selesai dilakukan. Teror sudah berakhir. Dan keadilan yang menang. Tersangka sudah ditahan," demikian bunyi akun Twitter Kepolisian Boston memastikan penangkapan Dzhokhar pada Jumat (19/4) malam.
Segera setelah tertangkap, Dzhokhar langsung dilarikan ke rumah sakit. Hingga saat ini, Dzhokhar masih dirawat di rumah sakit umum Massachusetts, yang juga digunakan untuk merawat para korban ledakan. Namun sayangnya tidak dijelaskan lebih lanjut luka seperti apa yang diderita Dzhokhar. Sejumlah warga setempat yang ada di dekat lokasi kejadian saat penangkapan dilakukan, mengaku melihat si tersangka dalam kondisi berlumuran darah saat dimasukkan ke dalam ambulans.
(nvc/mad)