Dirawat di RS, Dzhokhar Tsarnaev Tersangka Bom Boston Alami Luka Serius

Dirawat di RS, Dzhokhar Tsarnaev Tersangka Bom Boston Alami Luka Serius

- detikNews
Sabtu, 20 Apr 2013 09:38 WIB
Dzhokhar Tsarnaev (boston.com/FBI)
Boston - Tersangka kedua bom 'panci' Boston, Dzhokhar Tsarnaev, berhasil ditangkap dalam keadaan hidup, namun mengalami luka-luka. Dilaporkan, luka-luka yang diderita pemuda 19 tahun ini sangat serius.

"Benar-benar serius," ujar seorang aparat federal yang menangani kasus ini, seperti dilansir boston.com, Sabtu (20/4/2013).

Segera setelah tertangkap bersembunyi di dalam sebuah perahu di area Franklin Street, Watertown, Massachusetts, Dzhokhar langsung dilarikan ke rumah sakit. Hingga saat ini, Dzhokhar masih dirawat di rumah sakit umum Massachusetts, yang juga digunakan untuk merawat para korban ledakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sayangnya tidak dijelaskan lebih lanjut luka seperti apa yang diderita Dzhokhar. Sejumlah warga setempat yang ada di dekat lokasi kejadian saat penangkapan dilakukan, mengaku melihat si tersangka dalam kondisi berlumuran darah saat dimasukkan ke dalam ambulans.

Penangkapan Dzhokar ini sempat diwarnai baku tembak dan lemparan granat. Polisi menggunakan granat cahaya untuk mengalihkan Dzhokhar, sebelum akhirnya menangkapnya.

"Saya pikir, berdasarkan penyelidikan kami saat ini, warga kota Boston dan di wilayah ini bisa lega karena ancaman sudah berlalu," ucap Kepala Kepolisian Boston, Ed Davis, meyakinkan warganya.

Dzhokhar dan sang kakak, Tamerlan Tsarnaev (26) dinyatakan sebagai tersangka pelaku bom 'panci' yang meledak dalam event Boston Marathon, pada Senin (15/4) sore waktu setempat. Keduanya merupakan permanent resident di AS dan tinggal di wilayah Cambridge. Sang kakak, Tamerlan, tewas dalam baku tembak dengan polisi yang mengejar mereka.

(nvc/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads