"Saya katakan Dzhokhar, jika kau masih hidup, menyerahkan diri dan meminta pengampunan dari para korban. (Pemboman] tidak ada hubungannya dengan Chechnya. Dia menaruh rasa malu pada keluarga kami, dia menaruh rasa malu pada seluruh etnis Chechnya," ujar Ruslan seperti dikutip dari foxnews.com, Sabtu (20/4/2013).
Ruslan mengatakan dirinya sangat menghormati dan mencintai negeri Amerika. Dia tidak habis pikir dengan apa yang sudah dilakukan oleh kedua keponakannya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ruslan, keyakinan Islam radikallah yang menyebabkan kedua keponakannya tersebut melakukan aksi pembunuhan yang mengerikan itu. Padahal Islam tidak mengajarkan kekerasan.
"Menjadi pecundang, kebencian kepada mereka yang mampu menyelesaikan sendiri, ini adalah satu-satunya alasan yang bisa Ku bayangkan. (Kekerasan) Apa pun yang dilakukan dengan dasar agama adalah salah. Kita adalah Muslim, kita adalah etnis Chechnya," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kedua tersangka pelaku Bom Boston Marathon adalah kakak beradik asal Chechnya. Mereka adalah Tamerlan Tsarnaev (26) dan Dzhokhar Tsarnaev (19). Tamerlan tewas dalam baku tembak dengan polisi. Sementara Dzhokhar kini masih diburu oleh polisi.
(mpr/mpr)