April, Bulan Paling Berbahaya Bagi AS

Jakarta - Entah kebetulan atau tidak, namun bulan April menjadi bulan duka bagi Amerika Serikat. Beberapa aksi pengeboman ataupun bencana yang menghilangkan banyak nyawa terjadi di bulan keempat dalam tahun Masehi ini.

Dilansir dari news.com.au, Jumat (19/4/2013), terdapat statistik yang menunjukkan berbagai tragedi di bulan April. Statistik ini disusun dari situs berita The Onion.

Dari statistik itu tergambar fakta bahwa pertengahan bulan April memiliki track record mengerikan. Banyak tragedi yang terjadi di Amerika Serikat pada pertengahan bulan April.

Pada bulan April 20 tahun lalu, terjadi sebuah ledakan di wilayah Barat Waco. Sebanyak 76 pria, wanita dan anak-anak kehilangan nyawa mereka pada peristiwa itu.

Pada bulan yang sama di tahun 1995, ledakan mengerikan kembali mengguncang dunia. 168 Nyawa melayang dalam pengeboman di Oklahoma City.

Pada tahun 1999, tanggal 20 April di tahun itu, terjadi penembakan di Columbine High School di Colorado. Penembakan ini merupakan salah satu peristiwa penembakan pertama di sekolah Amerika Serikat.

Kemudian pada April tahun 2007, terjadi penembakan di Universitas Virginia Tech. 32 Orang tewas dalam tragedi itu.

Insiden terbaru tentu pengeboman di Boston pada 15 April lalu. Tiga orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Banyak orang kehilangan anggota badan karena terkena dampak ledakan.

Aksi pengeboman maraton Boston kemudian disusul penembakan yang menewaskan seorang polisi di sebuah kampus ternama, tak jauh dari lokasi bom Boston pada 18 April kemarin. Polisi masih menyelidiki kasus ini.

Duka Amerika di bulan April tak berhenti sampai di situ. Tak lama setelah bom Boston, terjadi ledakan hebat yang meluluhlantakkan pabrik pupuk di Texas. Hampir 70 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam ledakan dahsyat yang terjadi pada Rabu, 17 April waktu setempat itu.

Penyebab ledakan belum diketahui. Namun ledakan yang disebut laiknya ledakan nuklir ini memicu kerusakan besar di area pabrik. Bahkan Survei Geologi AS mencatat, ledakan ini tercatat sebagai gempa dengan kekuatan 2,1 Skala Richter.


(trq/ita)