Coret Seragam Bentuk Ekspresi Lega Siswa Lepas dari Siksaan UN

Coret Seragam Bentuk Ekspresi Lega Siswa Lepas dari Siksaan UN

- detikNews
Jumat, 19 Apr 2013 09:32 WIB
Jakarta - Ternyata Jakarta tidak lepas dari perayaan pasca Ujian Nasional (UN) yang salah seperti tawuran, coret seragam, dan membajak kendaraan. Namun hal ini dinilai menjadi pelampiasan siswa dari tekanan UN yang menyiksa.

"Kalau saya secara pribadi tidak setuju cara itu, tapi sebagai pendidik, anak-anak ini merasa terlepas dari tekanan karena sekolah menyiksa dengan sistem UN ini," kata Sekjend Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listiyarti kepada detikcom, Jumat (19/4/2013).

Retno menyebutkan perasaan para siswa SMA yang selalu menjadi objek uji coba pemerintah memiliki tekanan yang kuat terhadap psikis siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka merasa selalu menjadi objek. Mereka ingin melepaskan itu walau belum tahu lulus atau tidak," ujar Retno.

Guru Bahasa Inggris di SMA 13 Jakarta ini juga menilai perayaan yang salah tersebut membentuk komunitas. Komunitas yang mengalami tekanan karena dituntut lulus dari berbagai pihak.

"Muncul komunitas seperti ini, melampiaskan tekanan selama ini. Jadi menurut saya UN dihapus supaya tidak seperti itu. Saya tidak mau menyalahkan anak 100 persen, karena sistem turut berkontribusi juga terhadap prilaku mereka," tutup Retno.

(vid/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads