"Jakarta masih membutuhkan sekitar 1500 pasar," kata Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2013) malam.
Menurut Ahok, angka tersebut merupakan hasil kalkulasi dengan melihat jumlah penduduk yang ada di Jakarta saat ini. Semakin banyak penduduk, maka jumlah pasar untuk mendukungnya juga harus ditambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika penduduk Jakarta saat ini sekitar 10 juta maka dibutuhkan 1500 pasar untuk memfasilitasi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Saat ini hanya Jakarta hanya memiliki 153 pasar.
"Kita hanya punya 153 pasar," ujarnya.
Ahok menjelaskan jumlah teraebut yang terdata di pemprov Jakarta. Itu belum termasuk belum termasuk pasar kaget dan pasar tumpah sekitar perumahan Jakarta.
"Itu belum termasuk dengan pasar tumpah atau gerobak yang berkeliling diperumahan," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Salah satu penyebab banyaknya pasar tumpah karena para developer yang membangun ruko dan perumahan tanpa membangun pasar di dekat lokasi tersebut. Itu akan memunculkan para penjual sayur gerobak yang berkeliling.
"Ini karna banyak yang bangun ruko dan perumahan tapi tidak membangun pasar sekitar situ. Akhirnya pedagang gerobak yang keliling," ujar Ahok
Dengan banyaknya kebutuhan pasar di Jakarta, Ahok meminta para camat dan lurah untuk mencari lahan agar dapat membangun apartemen terpadu dan pasar yang bagus dan bersih. Namun, ia meminta agar calon lokasi pasar tersebut dekat dengan pemukiman warga.
"Harus dekat dengan pemukiman, kalau tidak akan kembali lagi pasar kagetnya," pungkasnya.
(fjr/fjp)