"Tiap provinsi dapat dana Rp 2 miliar. Jika (UN) diundur sepihak, jadi rumit. Konsekuensinya, di UN mendatang, mereka mendanai sendiri. Tapi pelaksana tetap Kemendikbud," jelas Musliar Karsim sebelum bertolak ke Kaltim. Pernyataan ini disampaikan di Universitas Hasanuddin, Tamalanre, Makassar, Kamis (18/4/2013).
Musliar Kasim mengaku diminta Mendikbud mengecek kondisi UN di Kaltim, terutama Samarinda dan Kutai Kertanegara. Di dua tempat tersebut, pemerintah setempat mengundur jadwal UN. Sebelumnya diundur 22 April mendatang, tapi akhirnya diputuskan digelar Jumat (19/4) besok hingga Kamis (25/4) mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai SOP, jika sekolah tidak dapat lembar soal, kata Musliar Kasim, maka sekolah diizinkan menggelar UN susulan. Tapi jika hanya kekurangan lembar soal, maka sekolah bisa mengatasinya dengan memfotokopi.
"Kami ingin tahu seperti apa kondisinya," katanya.
Pemprov Kaltim secara resmi memutuskan UN digelar serentak, Jumat (19/4/2013) besok. Keputusan diambil Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak melalui rapat koordinasi yang digelar di ruang rapat serbaguna lantai III Kantor Gubernur Kaltim, Jl Gadjah Mada Samarinda, Kamis (18/4/2013). Awang Farouk Ishak diwakili Asisten IV Sekretaris Provinsi Kaltim. Selain Dinas Pendidikan Kaltim, rapat juga dihadiri perwakilan Universitas Mulawarman Samarinda.
(mna/try)