"Ini sama sekali bukan soal partai atau politik. Apa yang disampaikan Presiden SBY merupakan pernyataan diri yang sangat personal tentang bagaimana integritas di antara ucapan dan tindakan memperoleh pembelaan yang sewajarnya," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Kamis (18/4/2013).
Daniel mengatakan presiden telah menyampaikan pernyataannya untuk mengklarifikasi beberapa hal. Penegasan presiden terkait anggapan sebagian kalangan soal ingkar janji yang nyatanya tidak pernah ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden, lanjut Daniel, juga menaruh harapan yang sangat besar Yenny Wahid terus dapat berkiprah dalam perjuangan politiknya dan mengilhami pemimpin muda di negeri ini. "Termasuk kalangan perempuan pada khususnya," tutupnya.
Rabu (17/4) malam, sekitar pukul 18.30 WIB, melalui Biro Pers, Presiden SBY secara mendadak memanggil semua wartawan yang biasa liputan di Istana Negara. Disebutkan, Presiden SBY ingin menggelar jumpa pers pada pukul 20.30 WIB.
Saat itu belum diketahui apa yang akan disampaikan Presiden SBY. Beredar isu dikalangan wartawan bahwa Presiden SBY akan memberikan pernyataan penting antara lain terkait kenaikan BBM, pertemuan tertutup dengan Gubernur Aceh, hingga kekacauan UN.
Agenda jumpa pers molor satu jam dan baru dimulai pukul 21.30 WIB. Presiden SBY yang mengenakan batik biru lengan pendek ini memberi keterangan pers satu arah tanpa tanya jawab.
SBY sempat terganggu dengan kilatan lampu blitz dan suara jepretan juru kamera ketika konferensi pers. SBY menegur juru foto tersebut.
"Coba jangan jepret-jepret terus. Itu mengganggu," tegur SBY.
Dalam pernyataannya, SBY meluruskan, tidak pernah sama sekali menawarkan posisi apapun, termasuk Waketum PD kepada putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid (GUs Dur) tersebut.
"Kalau diberitakan Mba Yenny ingin menjabat Waketum PD, tidak ada. Kasihan beliau. Tidak ada seperti itu. Demikian juga saya dengan inti pembicaraan bagaimana menyelaraskan pembicaraan kita ke depan dengan baik, tidak pernah menawarkan posisi Yenny ini itu. Saya tidak pernah menawarkan dan apalagi Yenny yang mengharapkan posisi itu. Saya harus klarifikasi itu, " ujar SBY.
(mpr/mok)