Macet yang Bikin Lapar, Macet yang Bikin Pegal

Jakarta - Macet benar-benar menyebalkan. Bikin lapar juga bikin pegal. Kisah ini dituturkan Rizky Juniachri yang menempuh perjalanan Tebet, Jaksel-Sawangan, Depok 5 jam. Bersama istrinya dia tiba tengah malam di rumah.

"Biasanya saya memerlukan waktu sekitar 2 sampai 2,5 jam untuk menempuh perjalanan dari Jl Saharjo ke Sawangan, tapi tadi malam saya memerlukan waktu 5 jam lebih untuk sampai di rumah," teran Rizky dalam surat elektroniknya, Kamis (18/4/2013).

Rizky pergi dari kantornya untuk pulang bersama istrinya sekitar pukul 18.30 WIB. Kemacetan mulai terjadi di sekitar ruas jalan TB Simatupang. Mulai di kawasan Pasar Minggu hingga Pejaten Raya.

"Beruntung setelah berputar di bawah underpas Jl TB Simatupang, perjalanan tidak mengalami kemacetan lagi. Alhasil saya sampai di dekat rumah pada jam 23.45 WIB. Tapi karena perut keroncongan, dan seluruh tubuh pegal-pegal, saya dan istri memutuskan untuk mampir di warung nasi goreng," urainya.

Senada dengan Rizky, Indira Kamal salah seorang pembaca detikcom juga berkisah soal macet terparah yang dialaminya. Kantornya berada di kawasan Blok M, dia hendak pulang ke rumahnya di Cinere, Depok. Sebelumnya dia mampir ke rumah orang tuanya di Duren Tiga, menjemput anaknya.

"Awalnya lancar saja masuk jalur busway, ternyata setelah melewati rumah sakit JMC mulai macet, dan malah tidak bergerak. Sudah 1,5 jam dari Duren Tiga baru sampai RS JMC. Ternyata ada bus TransJakarta mogok di Jl Buncit Raya, tepatnya depan eks rumah PAN," tutur Indira.

Untungnya ada pemuda-pemuda membantu, dia dan suaminya untuk mengarahkan kendaraan keluar jalur busway. Melihat macet yang sudah amat tak masuk akal, dia pun memutuskan balik arah.

"Saya dan suami memutuskan untuk putar balik, dan kembali ke rumah orang tua di Duren Tiga. Sampai di Duren Tiga jam 22.30 WIB. Tidak tahan dengan macetnya, sudah 2 jam tapi masih di jalan yang sama, padahal jalan yang akan kami tempuh masih sangat jauh," urai Indira.

"Tepat rasanya kami memutuskan untuk nginap di rumah orang tua, kasihan lihat anak-anak yang nggak nyaman tidur di dalam mobil. Begitulah kisah saya mengalami macet, untungnya anak-anak saya yang pertama umur 10 tahun, yang kedua umur 8 tahun masih libur sekolahnya," tutup Indira yang bekerja sebagai accounts manager di IPM Public Relations ini.

(ndr/mad)