Seluruh kampus berduka atas kepergian Lu yang mengambil jurusan statistik di Boston University. Gadis muda yang baru tiba di Boston pada September 2012 lalu ini, dianggap cukup berprestasi karena berhasil masuk di universitas bergengsi di kota tersebut.
Selain Lu, ada dua mahasiswi Boston University lainnya yang ada di lokasi saat kejadian. Satu mahasiswi bernama Zhou Danling mengalami luka parah akibat ledakan. Sementara seorang mahasiswi lainnya, berhasil selamat tanpa luka sedikitpun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hati dan pikiran kami tertuju bagi keluarga dan kerabat korban," tutur Rektor Boston University, Robert Brown. Boston University memiliki lebih dari 31 ribu mahasiswa yang berasal dari 100 negara yang berbeda.
Untuk menghormati dan mengenang Lu, pihak kampus akan menggelar acara khusus. Acara peringatan akan dilaksanakan pada Kamis (18/4) waktu setempat.
Awalnya Lu dilaporkan hilang pada Senin (15/4) malam. Tim pencarian yang terdiri atas para mahasiswa Boston University berusaha mencari keberadaan Lu. Hingga akhirnya didapatlah kepastian bahwa Lu merupakan salah satu korban tewas dalam ledakan bom panci saat acara Boston Marathon.
Kepastian tersebut disampaikan oleh pihak Konsulat China di New York dan pihak Boston University dalam kesempatan terpisah. Awalnya, kedua belah pihak menolak menyebutkan nama korban tewas ketiga yang diketahui seorang mahasiswi asal China.
Beberapa saat sebelum menghadiri acara maraton Boston, Lu mengunggah foto sarapannya, yakni kue ala China dan buah. Foto tersebut diunggahnya ke situs media sosial China, Weibo.
"My wonderful breakfast," komentar Lu dalam bahasa Inggris.
Lu meraih gelar sarjana ekonomi dan perdagangan internasional dari Institut Teknologi Beijing, China. Pada tahun 2010, dia terbang ke California untuk mengambil kuliah singkat sebelum akhirnya berhasil masuk ke Boston University. Para dosen Boston University yang mengenal Lu, menyebutnya sebagai mahasiswi cerdas.
(nvc/ita)