MA vs Jaksa Agung Soal Mafia Hukum, KY: Jangan Saling Tuding

MA vs Jaksa Agung Soal Mafia Hukum, KY: Jangan Saling Tuding

- detikNews
Kamis, 18 Apr 2013 10:11 WIB
Imam Anshori Saleh (ari/detikcom)
Jakarta - Jaksa Agung Basrief Arief yang menyebut banyak mafia hukum di pengadilan diminta ditanggapi secara positif. Sebab, pernyataan itu juga otokritik Basrief terhadap lembaga kejaksaan.

"Sebetulnya pernyataan Jaksa Agung oke-oke saja. Tidak hanya ditujukan kepada jajaran hakim, tapi juga jaksa. Anggap saja itu sebagai 'pengakuan dosa'," kata Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY) Imam Anshori Saleh saat berbincang dengan detikcom, Kamis (18/4/2013).

Atas pernyataan Basrief itu, hakim agung Gayus Lumbuun menilai Basrief membuat kegaduhan reformasi peradilan. Namun menurut KY, Gayus dan semua pihak lebih baik berkaca diri dari pernyataan Basrief itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sebenarnya Pak Gayus tidak perlu kebakaran jenggot. Mari semua pihak memperbaiki jajaran masing-masing. Tidak perlu saling menuding," tegas Imam.

Pernyataan Basrief disampaikan kepada wartawan usai menandatangani nota kesepahaman dengan KY dalam bidang hukum di gedung KY, Rabu (17/4) kemarin. Basrief mengatakan, menegakkan hukum dengan adil dan bersih merupakan tugas yang berat. Sebab, lembaga peradilan telah banyak dikuasai oleh mafia peradilan.

"Dalam agama ada istilah ifda' binafsik. Mulailah dari diri sendiri. Ada baiknya sesama jajaran penegak hukum duduk bersama, membahas sinergitas pembersihan praktik-praktik tercela dalam penegakan hukum," cetus Imam.


(asp/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads