Salah satu karyawan, Yani mendengar ledakan sekitar pukul 17.00 WIB. Para karyawan mengira suara tersebut berasal dari kursi yang terjatuh karena lantai 2 berisi tumpukan kursi dan busa. Namun setelah salah seorang karyawan naik menuju sumber suara, asap tebal sudah memenuhi ruangan.
"Dikira kursi roboh. Ada yang ngecek tapi ternyata asapnya sudah tebal," kata Yani di dekat lokasi kejadian, Rabu (17/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik toko, Verlin menambahkan, saat kejadian setidaknya ada 14 orang yang terdiri dari anggota keluarga dan 7 karyawan. Melihat asap yang semakin tebal dan koraban api, Verlin dan lainnya panik dan berlarian menyelamatkan diri.
"Saya ke rumah belakang. Di sana ada jarak sedikit antara rumah dan toko, apinya terlihat berkobar menuju ke arah rumah. Saat apinya tidak mengarah ke rumah, kami berlari ke sana untuk menyelamatkan barang-barang," jelas Verlin.
"Tadi warga juga membantu, bahkan ada yang menggendong Mama saya," tandasnya.
Tidak lama kemudian, 2 mobil pemadam kebakaran datang dan segera menjinakkan api. Beruntung kobaran api belum menjalar sehingga kerugian bisa diminimalisir.
"Di atas itu ada kursi, busa, dan kardus-kardus. Kerugian belum tahu," ujar Verlin.
Sekitar pukul 18.45 WIB, petugas pemadam kebakaran memadamkan sisa-sisa kebakaran. Warga masih berkumpul di sekitar lokasi. Belum diketahui penyebab pasti kebakaran dan asal ledakan, namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
"Mungkin karena listrik konslet," kata Yani.
(alg/try)